Berkaitan dengan esai, tema dari esai biasanya berhubungan dengan masalah -masal;ah yang terjadi dalam kehidupan umum, baik dalam dunia pendidikan, maupun dalam disiplin ilmu lain . Artinya, ada tema esai yang berhubungan dengan pendidikan, kesehatan , politik, agama, sosial dan lain-lain  Ketentuan utama dari sebuah tema yang ingin dikembangkan menjadi sebuah tulisan esai harus singkat dan padat. Singkat artinya permasalahan yang ada dalam tema harus fokus pada suatu bidang atau konsep. Sedangkan padat dalam pengertian tema  harus menggunakan bahasa yang padu dan terfokus pada suatu hal.Â
2.Menetukan Tujuan Penulisan
Tulisan esai pada dasarnya sama juga dengan  jenis tulisan lain yang mempunyai tujuan. Tujuan ini berfungsi untuk mengarahkan pembaca kepada maksud  yang ingin disampaikan oleh penulis esai ( Esais). Tujuan dari tulisan esai tentunya sama  tulisan lain secara umum, baik memberikan informasi, mendeskripsikan sesuatu, mempengaruhi, maupun menceritakan sebuah pengalaman, peristiwa atau apa saja yang bisa disajikan. Oleh karena itu, berdasarkan tujuan yang ingin dicapai penulis , maka esai juga terbagi dalam beberapa jenis.
Keberadaan tujuan penulis dalam esai biasa berada pada bagian pendahuluan dari esai itu sendiri. Dalam esai yang ditulis berdasarkan pendapat penulis terhadap suatu masalah biasanya tujuan penulis diberikan dalam bentuk pendapat pribadi yang disajikan dalam beberapa jenis. Pendapat  yang disajikan dapat berupa kritik, saran, evaluasi, dan prediksi terhadap suatu masalah yang disajikan penulis.
Selanjutnya, perumusan tujuan penulisan dalam esai dapat juga disampaikan secara vulgar dengan memberikan batasan kepada pembaca misalnya " Adapun Tujuan Penulisan Esai ini adalah..." Penyampaian tujuan penulisan esai seperti ini tentunya tidak bertentangan dengan bentuk dam teknik menulis esai. Namun, penempatan tujuan penulisan esai seperti ini menunjukkan kurangnya kreativitas penulis dalam membungkus tujuan dari tulisan itu sebenarnya.
Penulis (Esais) profesional lebih bijak dalam menempatkan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah tulisan. Kreativitas ini mengantarkan pembaca kepada tujuan penulisan sebuah esai sangat ditentukan dengan frekuensi menulis. Jam terbang seorang esais dalam mengembangkan sebuah tulisan sangat mempengaruhi  penempatan tujuan penulisan. Ketika pembaca dihadapkan pada teks esai yang disajikan oleh penulis ( Esais) profesional tidak terasa secara pelan-pelan pembaca sudah masuk dan memahami apa sih tujuan dari tulisan ini?
3. Merumuskan Masalah  dan Melakukan Riset Data
Masalah dalam sebuah tulisan adalah adanya sebuah korelasi antara harapan dan kenyataan terhadap suatu hal, konsep atau  peristiwa yang menjadi fokus bahasan. Selanjutnya, bukan saja  hubungan antara harapan dan kenyataan  saja yang dibicarakan dalam konteks ini. Namun  perbedaan yang mencolok pada  masalah  adalah  adanya  kesenjangan antara seharusnya dengan sebenarnya.  Dari ke dua perbedaan di atas, maka ditariklah sebuah topik dan diturunkan jadi judul dari tulisan yang akan ditulis.
Masalah yang  sudah ditetapkan secara mantap dari awal  harus ditentukan  dalam bentuk rumusan masalah. Pertanyaan mendasar yang muncul adalah mengapa masalah harus dirumuskan? Perumusan masalah  merupakan sebuah bingkai  (frame)  dari masalah yang dijadikan fokus dalam tulisan.  Setiap masalah yang sudah dirumuskan membuat penulis lebih terarah dalam mengembangkan tulisan sesuai dengan kehendak penulis. Selain itu, rumusan masalah merupakan  dasar pijakan penulis untuk membahas dan mengulas serta melakukan setiap analisis yang diinginkan.
Pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah mengapa setiap rumusan masalah  dibuat dalam kalimat tanya?  Setiap pertanyaan pasti membutuhkan jawaban. Jawaban  yang muncul dari pertanyaan tersebut adalah karena akan dicari jawaban melalui   ulasan dan metode  atau riset yang dilakukan. Jawaban dari ulasan dan riset tersebut akan dimasukkan dalam pembahasan  dari tulisan esai yang dikembangkan.  Data -data  yang dibutuhkan pada saat memperkuat gagasan penulis  diambil dari  riset pada saat pengumpulan data. Jika esai itu bukan diuraikan berdasarkan hasil penelitian, maka penulis dapat menggunakan data-data kualitatif sebagai referensi untuk mendukung argumen penulis. Data kualitatif yang dibutuhkan berupa pendapat atau teori para pakar yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. Sandaran penulis pada  pendapat pakar atau para ahli adalah sebuah bukti apa yang disampaikan  dalam tulisan tersebut sudah pernah dibahas atau ditulis orang lain sebelum esai ini muncul.
Rumusan masalah dalam esai tidak sama dengan yang muncul dalam karya ilmiah. Keberadaan rumusan masalah dipandu dengan beberapa kalimat tanya pada bagian awal dari tulisan.  Sedangkan pada karya ilmiah rumusan masalah dibuat dengan mengunakan subjudul dari masalah yang dibahas. Bentuk dan kalimat pun diatur sedemikian rupa sesuai dengan  kaidah penulisan karya ilmiah.