Mohon tunggu...
Lpn Purwokerto
Lpn Purwokerto Mohon Tunggu... Kehumasan Lapas Narkotika Purwokerto
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Humas Lapas Narkotika Kelas IIB Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Inovasi Lapas Narkotika Purwokerto: Warga Binaan Cetak Motif Kain dengan Teknik Ecoprint

1 Februari 2024   17:50 Diperbarui: 1 Februari 2024   17:54 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri

*Inovasi Lapas Narkotika Purwokerto: Warga Binaan Cetak Motif Kain dengan Teknik Ecoprint*

Purwokerto, INFO_PAS - Lapas Narkotika Kelas IIB Purwokerto mencetak langkah inovatif dengan melibatkan warga binaannya dalam pengolahan kain menggunakan teknik steam ecoprint. Ecoprint adalah metode pengolahan kain yang menggunakan dedaunan alami untuk mencetak motif pada kain, serupa dengan proses pembuatan batik. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan keterampilan baru kepada warga binaan dan meningkatkan peluang usaha setelah mereka bebas dari pembinaan di Lapas, Kamis (01/02/2024).

Dalam proses pengolahan kain ecoprint, terdapat lima tahapan yang harus dilalui. Tahap pertama adalah scouring, di mana kain dibersihkan dari sisa-sisa produksi sebelumnya. Tahap kedua adalah mordant dan pengapuran, yang bertujuan untuk memperkuat daya serap warna dedaunan pada kain. Tahap berikutnya adalah proses imajinasi, di mana warga binaan menata daun-daun secara acak dan teratur untuk menciptakan motif yang diinginkan. Tahap terakhir adalah fiksasi, di mana warna dan motif pada kain diperkuat setelah proses pengeringan.

Hasil dari pengolahan kain ecoprint ini menghasilkan motif yang lebih kontemporer dibandingkan dengan batik tradisional. Selain itu, teknik ini tidak memerlukan alat seperti canting dan bahan kimia seperti malam yang umumnya digunakan dalam pembuatan batik. Sebagai gantinya, bahan-bahan alami yang ada di sekitar lingkungan, seperti dedaunan, digunakan untuk menciptakan warna alami pada kain. Hal ini membuat teknik ecoprint ramah lingkungan dan mengurangi dampak negatif terhadap alam.

Kepala Lapas Narkotika Purwokerto, Riko Purnama Candra menjelaskan "dengan melibatkan warga binaan dalam pengolahan kain ecoprint dan selalu didampingi petugas, Lapas Narkotika Purwokerto memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan keterampilan baru dan meningkatkan potensi kreativitas", ujar Riko.

Selain itu, kegiatan ini juga memberikan peluang usaha setelah mereka bebas dari pembinaan di Lapas, sehingga dapat membantu warga binaan dalam memulai kehidupan yang baru dan berkelanjutan.

Inovasi ini menjadi bukti nyata bahwa dengan pendekatan yang tepat, warga binaan dapat diberdayakan dan memiliki potensi untuk berkontribusi secara positif dalam masyarakat. Lapas Narkotika Purwokerto berharap bahwa inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pemasyarakatan lainnya untuk mengembangkan program-program serupa dalam rangka memberikan kesempatan kedua kepada warga binaan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun