Hembusan angin yang terasa dingin, hutan yang dipenuhi dengan kabut, suara daun dan ranting pohon yang patah ketika di injak menemaniku di setiap langkahku. Keindahan alam ini membuat hatiku tenang. Namun, keindahan ini tak sepenuhnya mengisi kekosongan di hatiku.
Aku kembali mengingat seseorang yang pernah hadir dalam hidupku. Cinta ini tak pernah terucap, tapi aku yakin kita berdua sama sama merasakan cinta itu. Kita dulu sering mendaki bersama, menjelajahi gunung demi gunung, bertukar lelah hingga luka. Pengalaman indah ini membekas didalam diriku.
Tidak terasa setelah perjalanan yang begitu melelahkan, aku telah sampai di campground, ada beberapa tenda pendaki lain. Aku memutuskan untuk membangun tenda karna matahari sudah mulai terbenam. Aku membangun tenda disebelah tenda kuning kecil agak jauh dari keramaian. Setelah membangun tenda, aku membuat secangkir kopi untuk menghangatkan tubuhku. Duduk di batang pohon yang jatuh sembari menikmati sunset ditemani secangkir kopi.
"Sunset nya indah banget yah" suara seorang perempuan cantik yang keluar dari tenda kuning, Aku menjawab "Iya, beneran indah banget". Dia kemudian manghampiriku dan duduk disampingku, kami berkenalan dan mengobrol sembari menikmati indahnya sunset. Namanya Fira, wajah cantik, rambut panjang bergelombang dan alis yang tebal, orangnya humble, mengingatkanku pada seseorang. Kami mengobrol dan berbagi cerita cukup lama ditemani hangatnya api unggun yang menyala. Aku merasakan Fira agak tertarik dengan ku.
Namun, aku terus mencari cari dirinya didalam orang lain, membanding bandingkannya dirinya dengan orang lain.
Hari sudah gelap, mata sudah mulai mengantuk. Fira masuk tenda nya dulu untuk memejamkan mata. Aku juga memutuskan masuk ke dalam tendaku karena sudah mulai mengantuk.
Suara kicau burung di pagi hari menyambutku di pagi hari. Aku membuat sarapan untuk asupan energiku karena nantinya aku akan summit ke puncak dengan Fira. Setelah sarapan, aku bersiap siap untuk summit.
Beberapa jam berlalu, kami telah berhasil summit ke puncak. Di bawah bendera merah putih yang berkibar, Aku bertatap mata dengan Fira, Ia tersenyum kepadaku, lalu tiba tiba ia memelukku dengan erat. Aku merasakan cinta dan hal itu menyembuhkan lukaku.
Aku menyadari selama ini aku sibuk mencari "Dia" di dalam orang lain, sampai aku lupa melihat mereka sebagai diri mereka sendiri.
"Aku hanya bersyukur, karena perjalanan ini membawaku bertemu dengan jiwa-jiwa baru yang membuatku merasa hidup kembali"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H