Mohon tunggu...
Mukhlisin_Sby
Mukhlisin_Sby Mohon Tunggu... -

Mahasiswa yang di Hukum... masih berada di antara ambiguitas dan ambivalensi...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

OLX Indonesia yang Menentang Arus

6 Januari 2017   08:19 Diperbarui: 6 Januari 2017   08:45 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Jual beli online perlahan tapi pasti telah menjadi gaya hidup di Indonesia. Mudah, murah dan praktis adalah alasan terkuat, paling tidak bagi saya sebagai seorang pelaku jual beli online, untuk bertransaksi jual beli dengan jalur online.

Salah satu web dan sekaligus aplikasi yang sangat membantu terutama dalam promosi dalam transaksi jual beli online adalah OLX Indonesia. Tampilan yang simpel tentang foto barang, deksripsi barang, lokasi penjual dan nomor telepon penjual yang bisa dihubungi adalah salah satu alasan kuat OLX menjadi primadona bagi penggunanya.

Tetapi celakanya, pertengahan Desember kemarin, OLX melakukan sebuah update, baik versi web maupun aplikasi yang malah menyulitkan pengguna. Mulai dari tampilan yang membingungkan, pemilihan lokasi yang ribet, tidak adanya nomor penjual yang bisa dihubungi, dan kecepatan yang cenderung lemot. Pengguna juga diharuskan masuk ke dalam menu-menu yang ribet terlebih dahulu untuk menyortir kategori barang apa yang diinginkan. Sangat tidak praktis...

Sontak perubahan yang “revolusioner” ini kemudian dikeluhkan banyak pengguna termasuk saya, yang kemudian menganggap aplikasi dan web OLX menjadi terlalu ribet, memakan banyak data, sulit mencari barang, sulit menghubungi penjual. Review aplikasi OLX di Playtore juga menjadi bulan-bulanan pengguna karena banyak yang memberikan bintang 1 ditambah dengan berbagai macam keluhan. Hampir semua review mengharapkan agar OLX dikembalikan seperti versi lama yang lebih simpel dan terbukti bisa memuaskan kebutuhan pengguna.

Dalam penjelasannya yang saya temukan di Internet, pihak OLX menyatakan perubahan ini adalah demi menyesuaikan dengan gaya hidup yang semakin modern....karena perubahan harus selalu ada....perubahan itu pasti dan bla-bla-bla.... yang pada intinya sikap mereka adalah tetap pada perubahan tersebut. Mereka juga mengharapkan pengguna bisa menyesuaikan hal tersebut.

Tetapi celakanya perubahan yang dilakukan oleh OLX ini dilakukan dengan menentang arus besar harapan, kepuasan, dan kebiasaan konsumen. Sudah bertahun-tahun konsumen puas, paham dan terbiasa dengan sistem OLX lama yang lebih simpel. Perubahan baru ini dirasa sangat asing, tidak familier, tidak user friendly dan ribet. Misalnya menentukan lokasi, banyak syarat yang harus dipenuhi seperti jaringan harus kuat, gps harus akurat, hanya bisa dalam radius 100 km, harus menentukan koordinat kita di maps, dan lain-lain. Padahal dulu tinggal satu atau dua kali klik selesai. Ribet bukan.....

Akibatnya banyak pengguna olx yang kemudian memutuskan untuk menguninstal aplikasi OLX mereka di Android (termasuk saya).

Dalam ilmu manajemen modern, kepuasan pelanggan adalah indikator kualitas yang untuk itu harus dikejar oleh setiap perusahaan. Adalah sebuah blunder besar jika perusahaan mengeluarkan produk yang bertentangan dengan harapan dan kepuasan pelanggan. Para konsumen yang tidak puas tentu dengan cepat akan beralih kepada produk kompetitor.

Adalah ancaman yang sangat nyata bagi keberlangsungan OLX jika perubahan model terbaru tersebut dilanjutkan dalam waktu yang lama. Perubahan memang perlu, tapi jika terlalu mendadak dan tanpa persiapan apa-apa, tentu kita akan terkejut dan tidak siap. Apalagi jika kita belum punya keterampilan dan sumber daya untuk menghadapi perubahan tersebut.

OLX sendiri dalam pandangan saya sebenarnya sudah banyak menghidupi para pedagang dan pembeli online. Menjadi sumber rezeki dan perekonomian keluarga. Banyak penjual yang dengan perubahan ini, sumber rezeki dan perekonomian keluarganya tersendat. Barangnya tidak laku. otomatis mereka marah-marah kepada OLX karena seakan-akan mempermainkan mereka.

Semoga manajemen OLX lebih bijak menyikapi masalah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun