MUKHLIS
(Pangkur)
Mijile ing wayah wengi
Ulan dasa wolu sanga
Kanthi trah banyu lakune
Hening sajroning Paduka
Lumaku ing tata krama
Ikhlas kang dadi punuju
Supados gesang mulya
Kita lahir dengan dua mata di depan wajah, karena kita tidak boleh selalu melihat ke belakang.Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita..\r\n Kita dlahirkan denga dua telinga di kanan dan di kiri, supaya kita dapat mdengarkan semuanya dari dua buah sisi. Untuk berupaya mengumpulkan pujian dan kritikan dan memilih mana yang benar dan mana yang salah..\r\n Kita lahir dengan otak di dalam tengkorak kepala kita, sehingga tidak peduli semiskin apa pun kita, kita tetap kaya, karena tidak akan ada seorang pun yang dapat mencuri otak kita, fikiran kita dan idea kita. Dan apa yg anda fikirkan dalam otak anda jauh lebih berharga daripada emas dan perhiasan..\r\n Kita lahir dengan diberi satu buah mulut, karena mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa menggoda, dan banyak hal lainnya yg tidak menyenangkan. Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya..\r\n(anonim)
Siapa bilang gaya hidup dan jurnalisme tidak bisa menyatu? Sastra tidak selalu kaku, film akan terentang sepanjang waktu, sejarah seru karena ambigu, cosplay bukanlah budaya baru, lantas kenapa kita masih terpaku? Ayo berlagu. Ayo ba-bi-bu. Tunjukkan, inilah: "aku"!