Mohon tunggu...
Mukhlis Imam Bashori
Mukhlis Imam Bashori Mohon Tunggu... -

MUKHLIS (Pangkur) Mijile ing wayah wengi Ulan dasa wolu sanga Kanthi trah banyu lakune Hening sajroning Paduka Lumaku ing tata krama Ikhlas kang dadi punuju Supados gesang mulya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Obituari 12 Mei

3 Maret 2012   19:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:33 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Obituari 12 Mei

: Memori Elang Mulya, Hery Hartanto,

Hendriawan Lesmana, dan Hafidin Royan

Bunyi seruling pada malam sakral: 4 nada tenor meluncur pada ketukan-ketukan kejemuan. Melodi dimainkan, irama bergerak cepat, namun tarian jatuh ke dalam kuburan. Sontak nada jadi hilang. Klarinet dibunyikan dan alunan not-not keras (riuh) mengusung keranda menuju liang pengabdian abadi.

(catatlah itu dalam partitur-partitur history kerna tak bisa ditebak nada serupa akan terulang kembali)

Syahdan, kalian adalah nada-nada sejati telah lulus dengan predikat tertinggi karena kalian telah menggoreskan tinta darah serta keringat dan menyanyikan kembali lagu kebangkitan bagi negeri ini. Kalian adalah irama-irama tegak yang menguliti deformasi dan membungkusnya dengan darah reformasi.

(catatlah itu dalam partitur-partitur history agar nada serupa tak terulang lagi).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun