Mohon tunggu...
Mukhlis Imam Bashori
Mukhlis Imam Bashori Mohon Tunggu... -

MUKHLIS (Pangkur) Mijile ing wayah wengi Ulan dasa wolu sanga Kanthi trah banyu lakune Hening sajroning Paduka Lumaku ing tata krama Ikhlas kang dadi punuju Supados gesang mulya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Secangkir Teh Hangat Pagi itu

3 Maret 2012   19:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:32 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secangkir teh hangat yang selalu ada setiap pagi itu tak pernah bertanya mengapa ia selalu terhidang untukmu. Karena ia tahu, engkau pun tak pernah mengusut mengapa ia selalu terhidang setiap pagi untukmu. Dan sebuah meja tua yang hampir tak pernah berdebu itu juga tak pernah bertanya mengapa ia selalu menjadi perantara antara engkau dan secangkir teh itu. Yang harus lebih kau pahami: “siapa yang dengan sabar menghidangkan secangkir teh hangat itu untukmu?”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun