Cinta Sebuah Rasa

Cinta adalah suatu emosi dari afeksi atau perasaan yang kuat dan ketertarikan pribadi. Jatuh cinta sendiri berarti cinta kepada. Kepada apa? Kepada apapun.Jatuh cinta sering diartikan sebagai ketertarikan pada seseorang, padahal cinta sendiri sifatnya sangat universal. Cinta sendiri adalah salah satu rasa yang dianugrahkan oleh Sang Mahacinta untuk menjaga kelangsungan spesies manusia di muka bumi. 

Bayangkan jika tidak ada cinta di dunia, bisa jadi manusia saat ini sudah musnah. Cinta bisa menjadi petaka jika salah dipergunakan, seseorang yang begitu mencintai kekuasaan akan melakukan segala cara untuk memperolehnya bahkan bisa membawa kerusakan.

Setiap hari kita diberi rasa cinta, melihat pasangan, anak-anak yang tumbuh, mendapat perhatian dan lain-lain. Ada seorang sahabat yang begitu mencintai buku sampai-sampai setiap malam sebelum tidur ia membaca buku-buku tersebut padahal kalau melihat kesibukannya ia perlu istirahat yang cukup.

Begitulah cinta, ia membuat seseorang rela melakukan apapun. Cinta pun tekadang posesif, tidak suka diduakan tetapi suatu ketika ia bisa merelakan. 

Namun sayang banyak orang yang lupa betapa Sang Maha Kasih begitu mencintai hamba Nya, kita beribadah lebih sekedar menghindari neraka dan mengharap surga, padahal jika kita menjalaninya karena cinta pasti hasil dari ibadah itu lebih dari sekadar ganjaran, sinar cinta itu akan meliputi jiwa, hidup jadi lebih indah dan bermakna.

Ada sebuah kisah klasik yang bisa jadi pelajaran kita tentang cinta. Alkisah saat manusia belum diciptakan bumi ini dihuni oleh rasa dan sifat, mereka tinggal disebuah pulau. 

Suatu saat pulau ini akan tenggelam, semua rasa segera bergegas meninggalkan tempat tersebut dengan menggunakan perahu. Salah satu penghuninya adalah cinta, karena cinta bersifat kasih kapal yang sejatinya akan ia gunakan akhirnya diberikan pada yang lain karena tidak tega melihat ada yang akan celaka kalau tidak ditolong. 

Pulau itu perlahan mulai tenggelam, cinta berusaha meminta bantuan, yang pertama ia temui adalah kemakmuran, "wahai kemakmuran tolong, aku tidak ada perahu bisa kah aku ikut dengan mu?" cinta bertanya. Kemakmuran pun menjawab "tidak bisa, kapalku penuh dengan harta, tidak ada tempat untukmu". 

Cintapun berlalu, ia bertemu apatis, hal yang sama ditanyakan, apatispun menjawab "maaf cinta, kapal ku kurang baik, aku khawatir kamu nanti ikut tenggelam biarlah aku sendiri yang menjalaninya". 

kemudian ia bertemu si congkak, mendengar permintaan cinta congkak menjawab dengan ketus "tidak bisa, tidak ada tempat untuk mu". 

Saat hampir putus asa tiba-tiba sebuah kapal mendekat sambil berkata "Cinta naiklah". Tanpa pikir panjang cinta langsung naik. Karena kelelahan iapun tertidur selama perjalanan, begitu tersadar sudah ternyata kapal telah tiba di pulau harapan.