Mohon tunggu...
mukhammadrifqi
mukhammadrifqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah masiswa aktif Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Politik

MENGHEBOHKAN!!! kasus korupsi tambang timah 271 triliun !!!

8 Januari 2025   13:30 Diperbarui: 8 Januari 2025   13:30 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber : kompas.com)) 

adanya budaya politik uang di setiap pemilihan membuat para perwakilan juga mengeluarkan biaya yang fantastis. Dari pengeluaran biaya kampanye tersebutlah mereka ingin uang yang telah mereka keluarkan kembali namun jika ada kesempatan yang lebih mereka akan mengantongi lebihnya dan membagikan sisanya agar anggotanya tutup mulut itulah yang membuat merak harus melakulan tindakan korupsi untuk mengembalikan modal mereka.

Korupsi menurut Gunnar Myrdal adalah suatu masalah dalam pemerintahan karena kebiasaan melakukan penyuapan dan tindak ketidakjujuran sehingga memerlukan tindakan-tindakan penghukuman terhadap si pelanggar. Sedangkan Menurut Robert Klitgaard, "Korupsi adalah tingkah laku yang menyimpang dari tugas-tugas resmi sebuah jabatan negara karena keuntungan status atau uang yang menyangkut pribadi (perorangan, keluarga dekat, kelompok sendiri), atau melanggar aturan-aturan pelaksanaan beberapa tingkah laku pribadi". Korupsi merupakan masalah serius yang terjadi di banyak negara dan merugikan masyarakat serta menghambat pembangunan berkelanjutan. Fenomena ini melibatkan penyalahgunaan kekuasaan oleh individu atau pejabat pemerintah untuk keuntungan pribadi yang tidak sah.

TEORI GONE SERTA FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KORUPSI TERJADI!!!!!!

(sumber: kompas.com)
(sumber: kompas.com)

Teori  GONE untuk menjelaskan apa faktor penyebab korupsi. Teori GONE yang dikemukakan oleh penulis Jack Bologna adalah singkatan dari Greedy (Keserakahan), Opportunity (kesempatan), Need (Kebutuhan) dan Exposure (pengungkapan). Teori GONE mengungkap kan  bahwa seseorang yang korupsi pada dasarnya adalah seorang yang serakah dan tak pernah puas. Tidak pernah ada kata cukup dalam diri koruptor tersebut yang serakah. Keserakahan ditimpali dengan kesempatan, maka akan menjadi katalisator terjadinya tindak pidana korupsi. Setelah serakah dan adanya kesempatan, seseorang berisiko melakukan korupsi jika ada gaya hidup yang berlebihan serta pengungkapan atau penindakan atas pelaku yang tidak mampu menimbul kan efek jera.

Lemahnya penegakan hukum dalam pemberantasan korupsi juga menjadi permasalahan besar. Para pimpinan lembaga pun terkesan tidak punya kemauan kuat untuk memberantas korupsi. Adapun faktor politik, kedekatan dengan mereka yang mempunyai kekuatan politik kuat masih dipandang sebagai "kartu as" yang harus dijaga. Praktik balas budi ini juga biasa nya menjadi salah satu akibat dari banyaknya korupsi. Budaya kekeluarga an di Indonesia di artikan sebagai saling membantu, padahal tidak etis. Hukum di negeri kita mengibaratkan tajam ke bawah tumpul ke atas, yang berarti rakyat biasa dijatuhi hukuman berat, namun orang kaya atau berpangkat bisa membeli atau meringankan hukuman mereka. Sungguh miris hukum di negeri kita tercinta ini.

Pemberantasan korupsi memerlukan upaya bersama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Memperbaiki tata kelola pemerintahan yang baik, meningkatkan transparansi dan memperkuat lembaga penegak hukum adalah

Dengan memerangi korupsi, suatu negara dapat menciptakan landasan yang kuat bagi pembangunan berkelanjutan, meningkatkan keadilan sosial, dan mengembangkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga publik. Langkah-langkah konkrit seperti penyusunan undang-undang antikorupsi yang efektif, penegakan hukum yang ketat, dan pendidikan antikorupsi adalah kunci untuk menciptakan masyarakat bebas korupsi. Untuk mangatasi hal ini maka penting untuk menanam pendidikan anti korupsi sejak dini untuk generasi muda. Dengan memberikan pendidikan anti korupsi sejak dini, generasi muda dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap praktik korupsi sehingga masyarakat dapat berpartisipasi dalam pemberantasannya. Pendidikan anti korupsi juga dapat meningkatkan pengetahuan mengenai dampak atau akibat korupsi sehingga kita dapat terhindar dari korupsi bahkan ikut serta dalam pemberantasannya. Kita tidak bisa bergantung dengan lembaga pemerintahan karena mereka para perwakilan rakyat pintar dalam mengeluarkan undang-undang yang melindungi mereka dari jeratan hukum yang berat. Mereka mengelola undang-undang seperti pemimpin yang bersatu ingin melindungi diri mereka dan bebas akan dana negara.

Korupsi adalah virus sosial yang merusak fondasi keadilan, integritas, dan kesejahteraan negara. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada perekonomian dan tatanan politik, namun juga sangat merugikan  kehidupan masyarakat sehari-hari. Dengan menyalahgunakan kepercayaan dan kekuasaan, para pelaku korupsi mendahulukan kepentingan pribadi di atas kepentingan publik.Mereka mengelola undang-undang seperti pemimpin yang bersatu ingin melindungi diri mereka dan bebas akan dana negara. Yang membuat beberapa pembangunan seperti tidak ada artinya dikarenakan uang yang harusnya digunakan untuk membangun malah digunakan untuk kepentingan pribadi. menciptakan kesenjangan yang merugikan banyak orang. 

DAMPAK DARI TINDAKAN KORUPSI!!!

Dampak korupsi dapat dirasakan di berbagai sektor, mulai dari penyelewengan dana publik untuk kepentingan pribadi hingga distorsi dalam pengambilan keputusan politik dan ekonomi. Praktik suap, nepotisme, dan penyuapan melemahkan hakikat tata kelola pemerintahan yang baik yang seharusnya mendasari tata kelola pemerintahan yang efektif. Selain itu, korupsi menciptakan budaya di mana perilaku tidak etis dianggap normal, sehingga menghambat pembangunan sosial dan ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun