Sejujurnya, Nak, Ibu tak tahu hendak menulis apa, atau mengatakan apa.
Sebab, apa yang ingin Ibu ungkapkan, sungguh diluar batas kemampuan Ibu untuk mengatakannya dalam bentuk kata- kata.
Ah, anakku sayang...
Sore ini, penantian yang terasa begitu panjang dan mendebarkan itu akhirnya berakhir.
Kecemasan, kegelisahan, ketidak-pastian itu, terjawab sudah.
Ketika Ibu melihat senyum lebar di wajahmu, saat akhirnya halaman yang memuat pengumuman hasil seleksi perguruan tinggi negeri itu berhasil diakses, katup air mata Ibu tak lagi bisa menahan banjirnya air mata bahagia.
Alhamdulillah, Nak. Alhamdulillah. Allah sungguh bermurah hati kepadamu.
Entah bagaimana cara menggambarkan kebahagiaan ini, ketika pengumuman itu menyatakan bahwa kau diterima di Universitas pilihanmu. Program studi dan perguruan tinggi yang diidam-idamkan.
Selamat ya, Anakku.
Selamat untuk berhasil memetik buah atas segala upaya, kerja keras dan doa selama ini.
Selamat untuk diterima di perguruan tinggi yang konon merupakan perguruan tinggi terbaik negeri ini.
Namun jangan lupa, Nak. Kendatipun ini pencapaian yang membanggakan, jangan terlarut dalam kesenangan dan euforia terlalu lama. Ini akhir yang sangat baik dari suatu penantian setelah test yang mendebarkan itu, tapi titik ini juga akan merupakan suatu awal dari sebuah perjuangan baru saat kau menjalani kuliahmu nanti.
Nikmatilah perjuangan itu, anakku sayang.
Perjalanan itu tak akan begitu mudahnya. Tak ada keberhasilan yang bisa dipetik dengan mudah tanpa usaha. Seperti yang selama ini dilakukan, kau akan tetap harus berusaha, bekerja keras dan berdoa selama prosesnya.
Nikmatilah proses itu, Nak. Belajar dan bersenang- senanglah nanti, di sekolahmu yang baru, di perguruan tinggi itu. Jalinlah banyak pertemanan baru, nikmati kegiatan-kegiatan ekstra kurikulermu, walau... sekali lagi, jangan lupa, kau masuk kesana untuk kuliah, untuk belajar. Maka kenalilah prioritasmu. Pastikan fokus terbesarmu diberikan pada prioritas yang benar.
Kami bangga sekali kepadamu, Nak. Sungguh. Semoga apa yang kau capai hari ini menjadi satu langkah baik bagi hidupmu ke depan.Â
Jangan lupa ya, Nak... Ibu tak memungkiri, diterima di perguruan tinggi dimana kau diterima ini 'keren banget'. Ada begitu banyak lulusan SMA yang mendambakan untuk bisa diterima di perguruan tinggi itu. Tapi Nak, jangan angkat dagumu. Tetaplah sederhana dan rendah hati. Tetaplah berpijak di bumi. Dan ingatlah bahwa walau sebagian hasil ini merupakan upaya kerasmu, sebagian lagi merupakan karunia dari Yang Maha Pemurah bagimu.
Maka, janganlah menjadi sombong karenanya, ya. Bersyukurlah pada Dia Yang Maha Pengasih, yang memberimu kesempatan ini. Jangan tinggalkan ibadahmu, dan ajeg-kan hati dan pikiranmu untuk tetap, selalu, dan senantiasa berpikir dan berbuat baik.
Sekali lagi, selamat ya Nak. Ibu sayang padamu, dalam seluruh helaan nafas Ibu. Doa ibu selalu untukmu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H