Mohon tunggu...
MUKHAMMAD HAFIDH FACHRUDDIN
MUKHAMMAD HAFIDH FACHRUDDIN Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa aktif Uin Maulana Malik Ibrahim Malang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

~olahragawan~ Saya adalah mahasiswa atau mahasantri aktif di salah satu universitas di Malang yakni Universitas Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aksi Demo Mahasiswa sebab Tolak Kenaikan Harga BBM

17 September 2022   09:38 Diperbarui: 18 September 2022   15:15 1288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada awal agustus 2022, presiden belum ada keputusan untuk mengesahkan harga BBM naik, namun pada september 2022, tiba-tiba pemerintah langsung memberi keputusan dan mengesahkan secara langsung bahwa harga BBM dinaikkan.

Mendengarkan berita yang kayak gitu, pasti semua masyarakat di Indonesia pada gempar mempertanyakan hal keputusan tersebut. Mengingat yang dalam kenaikannya pula sangat lah tinggi/besar.

Presiden Jokowi mengumumkan kenaikan harga BBM baik yang bersubsidi maupun non-subsidi pada Sabtu, 3 September 2022. BBM bersubsidi Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10 ribu per liter. Solar yang sebelumnya dipatok Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. BBM non subsidi Pertamax juga mengalami kenaikan dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500. Pertamax sudah sempat dinaikkan pemerintah pada April lalu dari harga sebelumnya Rp 9 ribu per liter. Tentu saja dapat memberatkan masyarakat.
Dalam permasalahan ini pasti banyak sekali orang yang tidak terima dalam keputusan untuk kenaikan BBM tersebut. Dan bahkan dikalangan pemuda pun, dikalangan mahasiswa pasti banyak yang tidak terima atas keputusan tersebut.
Oleh karena itu, sekumpulan mahasiswa di Indonesia banyak melakukan aksi demo untuk menyampaikan keluhan masyarakat dan aspirasi masyarakat terhada apa yang diputuskan oleh pemerintah itu salah atau kurang berdampak baik dalam masyarakat.
Aksi demo ini dilakukan banyak mahasiswa di Indonesia maupun didaerah-daerah sendiri pemerintah yang akan mau di demo. Semua mahasiswa di Indonesia melakukan aksi demo dengan memberikan seruan atau announcement bahwa apa yang di putuskan pemerintah ini adalah kurang cocok bagi masyarakat atau bahkan sangat memberatkan masyarakat terutama bagi yang berpenghasilan rendah dalam ekonominya, dan harus dituntut membeli BBM yang sangat tinggi harga naiknya.
Aksi demo ini wajar dilakukan oleh mahasiswa yang ada di Indonesia, bahkan wajib dilaksanakan oleh mahasiswa. Karena, agar kita bisa menyampaikan aspirasi rakyat melalui demo yang bisa jadi juga itu tidak akan di dengar oleh wakil rakyat sekalipun, tetapi seenggaknya kita sebagai mahasiswa Indonesia turut andil dalam menyampaikan aspirasi rakyat.

Aksi demo tersebut juga terjadi di Kota Malang ini sendiri. Yang lebih tepatnya seluruh mahasiswa di Malang atau Universitas yang ada di Malang tersebut di gerakkan oleh penggerak yang agar untuk mengikuti demo besar-besaran untuk menyampaikan aspirasi rakyat.

Kejadian demo di Malang ini lebih tepatnya berada di DPRD Kota Malang. Mahasiswa yang ada di Malang menuntut DPRD Malang untuk bisa mendengarkan aspirasi rakyat dan keluh kesah rakyat serta penolakan dalam kenaikan BBM tersebut. Dan dalam kejadian demo ini pun yang ada diceritakan oleh mahasiswa lain yaitu bahwa Ketua DPRD kota Malang I Made Rian Diana Kartika saat menemui pengunjuk rasa, menyatakan bahwa kelima fraksi sepakat untuk menolak kenaikan harga BBM.
"Aspirasi adik-adik kami terima akan diteruskan ke masing-masing pimpinan partai," katanya.

Keputusan pemerintah menaikkan harga BBM ini sangatlah memberatkan bagi masyarakat. Berbagai dampak yang muncul akibat kenaikan BBM ini pasti banyak. Misal dalam seseorang yang mau berdagang memakai sepeda motor yang awalnya pengisian bahan bakar pertalite dengan harga yang segini kemudian dengan adanya kenaikan BBM jadi meningkat harganya, pasti bisa mempengaruhi pendapatan para pedagang tersebut. Dalam kalangan mahasiswa pun begitu, kan pasti sangat memberatkan ketika BBM naik, mahasiswa keberatan dalam mengisi bahan bakar dengan harga naik untuk pergi kuliah, yang semula segini jadi segini, dikarenakan juga bugdet mahasiswa tidak terlalu besar, belum lagi digunakan buat makan dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, mahasiswa turun dalam lapangan untuk menyampaikan aspirasi tolakan untuk kenaikan BBM. Dalam aksi demo ini mahasiswa bukan seolah-olah jadi pembenar dalam masalag tersebut, tapi mahasiswa ini lah yang bisa berpikir kritis dalam kemajuan bangsa ini. Hanya mahasiswa yang dapat melakukan hal-hal semacam ini. Karena ujung tombak kemajuan bangsa adalah terletak dalam pemuda-pemuda/mahasiswa yang bermutu tinggi.

Kejadian demo atau aksi ini juga dilaksanakan oleh sejumlah mahasiswa dari Uin Maulana Malik Ibrahim Malang. Pada tanggal 8 September 2022 ribuan mahasiswa Uin Maulana Malik Ibrahim Malang juga berkumpul untun melakukan aksi demo tersebut. Semua Mahasiwa Uin Maulana Malik Ibrahim Malang diberikan pengumuman untuk melakukan demo aksi penolakan kenaikan harga BBM tersebut. Yang didalamnya terdapat mahasiswa aktif Uin Maulana Malik Ibrahim Malang bahkan maba Uin Maulana Malik Malang juga ikut serta dalam aksi demo tersebut.
Seruan untuk demo ini dilakukan oleh seorang ketua Dema Uin Maulana Malik Ibrahim Malang dengan menyebarkan pamflet ke seluruh mahasiswa Uin Maulana Malik Ibrahim Malang tersebut agar senantiasa ikut andil dalam melakukan aksi seruan demo tolak kenaikan BBM tersebut.

Pada saat itu kamis pagi tanggal 8 September 2022 semua mahasiswa Uin Maulana Malik Ibrahim Malang berkumpul dulu sebelum berangkat untuk aksi demo, kumpulnya berada di depan Kantor Rektorat Uin Maulana Malik Ibrahim Malang. Selepas itu, semua berangkat ke kantor DPRD Kota Malang. Tapi di dalam aksi demo tersebut tidak hanya dari mahasiswa Uin Maulana Malik Ibrahim Malang saja, aksi tersebut juga dilakukan oleh seluruh mahasiswa atau seluruh kampus yang ada di Malang. Semua mahasiswa-mahasiswa Malang jadi satu dengan tujuan yang sama yaitu dalam penolakan kenaikan BBM.

Aksi tersebut terjadi di DPRD Kota Malang, tetapi aksi tersebut berujung ricuh. Ribuan mahasiswa yang di hadang oleh banyaknya polisi yang menjaga kantor DPRD tersebut. Sampai-sampai mahasiswa  ada yang memukul sama polisi. Dan juga sampai terjadi pembakaran di depan Kantor DPRD Kota Malang.

Sekian dari berita saya. dan saya juga sebagai mahasiswa menolak adanya kenaikan BBM. Karena hal tersebut dalam memberatkan bagi masyarakat karena lonjakan harga yang langsung tinggi. Dan kritikan sendiri dari saya untuk pemerintah atau wakil rakyat. Boleh-boleh saja para wakil rakyat memberi keputusan, tetapi tetap pikirkan keadaan rakyatmu pak!buk! jangan buat semena-mena untuk kepentingan bapak/ibuk.
Saya butuh kritikan Anda!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun