Kusaksikan di tepi mataku
Hadir selalu bayangmu
Tersenyum puitis kepadaku
Teringat jari lentik dipeluk telapak tanganku
Duduk dan menghisap rokok bersamaku
Kau berkata kau mencintaiku
Kutatap gemerlap matamu
Terlihat kebohongan yang kau tutupi
Bohongi, bohongilah aku
Bohongi aku seperti yang selalu kau gunakan
Ceritakan padaku cerdiknya kebohonganmu
Kunikmati anggur dan kukubur bayang sedihmu
Aku tidak apa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!