Mohon tunggu...
Mukhamad Kurniawan
Mukhamad Kurniawan Mohon Tunggu... Buruh -

Buruh. Seluruh tulisan mewakili diri. Mari menyalakan lilin. Bukan mengutuk kegelapan.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Testimoni Jokowi untuk Basuki

7 Februari 2016   22:02 Diperbarui: 7 Februari 2016   22:31 1598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Acara peresmian Masjid Fatahillah di Kompleks Balai Kota Jakarta, Jumat (29/1/2016), jadi ajang ”reuni” Presiden Joko Widodo dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Mantan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu saling memuji. Soal kerja mewujudkan tempat ibadah yang konon menjadi mimpi gubernur-gubernur terdahulu.

”Masjid ini idenya Pak Jokowi. Sejak menjabat Gubernur (DKI Jakarta) dulu, beliau ingin membangun masjid, tetapi tak kesampaian karena tak ada tempat. Beliau juga ingin membangun masjid raya Jakarta,” kata Basuki yang menyambut terlebih dulu.

[caption caption="Presiden Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bersiap meresmikan Masjid Fatahillah di Kompleks Balai Kota Jakarta, Jumat (29/1/2016)"][/caption]

Jokowi, yang berkesempatan menyambut sebelum meresmikan masjid, meralat kalimat Basuki. ”Pak Ahok (Basuki) salah. Sebenarnya bukan hanya saya, gubernur-gubernur DKI Jakarta sebelumnya sama, ingin punya masjid,” kata Jokowi.

Akan tetapi, sampai Jokowi lepas jabatan sebagai Gubernur DKI di akhir tahun 2014, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum menemukan lokasi mana yang bisa dipakai untuk bangun masjid. ”Kalau rencana bangun, semua gubernur ingin, tetapi belum kesampaian,” kata Jokowi.

Entah apa maksud dan tujuan testimoni Pak Jokowi. Selama kurang dari seperempat jam memberi sambutan, dia mengulang beberapa kali bahwa masjid lekas terbangun karena kiprah Basuki. ”Baru di era Pak Basuki masjidnya terwujud,” begitu kira-kira kalimat Pak Jokowi yang lalu disambut tepuk tangan meriah hadirin.

Peresmian Masjid Fatahillah seperti memupus mimpi ”turun temurun” gubernur ibu kota. Bertahun-tahun didambakan, tetapi tak pernah berwujud rupa, karena alasan anggaran dan lahan yang serba terbatas. Namun, Basuki mewujudkannya dalam tempo empat bulan!

 [caption caption="Masjid Fatahillah di Kompleks Balai Kota Jakarta, di Jalan Medan Merdeka Selatan, diresmikan Presiden Joko Widodo setelah empat bulan pembangunan, Jumat (29/1/2016)."]

[/caption]

Sebelum peresmian itu, Basuki mengaku sering prihatin soal tempat ibadah mayoritas pegawai Balai Kota Jakarta. Prihatin karena kompleks perkantoran itu tidak punya masjid. Padahal, selain pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, ada staf dan pegawai DPRD DKI Jakarta yang berkantor di kompleks itu.

Setiap dzuhur, jamaah berimpit di Mushalla Fatahillah, di sudut barat kompleks di Blok D. Mushalla penuh dan pegawai sering harus bergantian shalat. Jamaah wanita lebih susah lagi karena ruang shalatnya lebih kecil. Saking ngebetnya membangun masjid, Basuki melontarkan ide patungan. ”Jika 2.000 pejabat dan pegawai patungan Rp 500.000 saja, katanya, maka akan terkumpul Rp 1 miliar,” katanya.

Pembangunan masjid akhirnya dianggarkan dalam APBD DKI Jakarta tahun 2015. Satu paket dengan renovasi Blok D yang menjadi ”markas” Satuan Polisi Pamong Praja DKI. Renovasi Blok D dan pembangunan masjid dapat anggaran Rp 18,8 miliar. Seperti sejumlah bangunan pemerintah di era Basuki, Masjid Fatahillah pakai prinsip ”design and build”, rancang lalu bangun sehingga cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun