Bantul (MTsN 3 Bantul). Salah satu cara merekatkan jalinan ukhuwah dan spirit kebersamaan, MTsN 3 Bantul menggelar acara buka puasa bersama yang diikuti oleh seluruh guru dan pegawai, serta siswa-siswi kelas IX MTsN 3 Bantul pada Rabu (27/04) di Aula MTsN 3 Bantul. Dalam acara buka bersama ini mendatangkan narasumber Achmad Roiz Wizda, S.H.I yang merupakan Kepala KUA Imogiri dengan mengusung tema Semangat Mensyukuri Hidup.
Tema yang nampak sederhana, namun berkualitas dan memiliki urgensi utama dalam memperkuat ghirah siswa kelas IX dalam menghadapi ASPD serta mempersiapkan bekal untuk masa depan yang gemilang.
Dalam pembuka tausiyah nya, Roiz Wizda menyampaikan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan Al Qur'an, bulan untuk meraih keberkahan dan kemuliaan Al Qur'an. Karena pada bulan Ramadhan terdapat malam Nuzulul Qur'an sekaligus malam Lailatul Qadr yang menjadi indikasi kekuasaan Nya, memuliakan siapapun hamba yang bermunajat dan berserah diri kepada Nya.
"Nabi Muhammad mulia karena diberi Wahyu berupa Al Qur'an, pun demikian dengan malaikat Jibril yang juga mulia karena menjadi perantara turunnya Al Qur'an", cetus Roiz.
Oleh sebab itu, kiat untuk menjadi orang yg ahl Al Qur'an adalah memiliki semangat untuk mencari ilmu. Sebagaimana hadist Nabi yang mengatakan
كن عالما اومتعلما اومستمعا اومحبا ولا تكن خامسا فتهلك
Hadist tersebut mengandung makna yang amat sangat dalam. Bahwa jadilah orang yang berilmu, serta jadilah pembelajar/orang yang mendengar kan ilmu dari orang yang berilmu, dan jangan menjadi orang yang tidak mencintai ilmu.
"Hidup sekali, maka harus menjadi orang yang berilmu. Kiat nya ialah dengan belajar, karena syarat untuk menjadi orang berilmu ialah harus menjadi pembelajar atau pendengar ilmu dari orang berilmu. Tentu untuk sampai pada taraf berilmu, memerlukan waktu yang tidak singkat, namun harus berproses dikit demi sedikit serta kuat dalam menghadapi pelbagai tantangan masa depan.
"Tantangan yang sedang kita hadapi bersama ialah fenomena anak durhaka kepada orang tua, tawuran remaja, klitih, pergaulan bebas, dan maraknya berita hoax yang meresahkan", tegas Roiz.
Berbagai macam tantangan tersebut tentu menjadi tanggung jawab semua elemen, terutama anak-anak remaja saat ini. Oleh sebab itu, harus pandai-pandai memfilter hal-hal yang berguna dan bermanfaat.
Dalam penutupnya, Roiz mengatakan bahwa hadist nabi tersebut mengindikasikan kepada kita semua untuk memiliki cita-cita luhur yang mulia, didukung dengan kerja keras untuk merealisasikan mimpi serta harapan yang digenapkan dengan doa. "Mari persiapkan sebaik-baiknya untuk menyongsong masa masa depan yang cerah", ungkap Roiz.