Mohon tunggu...
Muka Lusuh
Muka Lusuh Mohon Tunggu... -

Coretan tentang kisah perjalanan mencari arti hidup https://mukalusuh.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Gunung Ciremai, Perjalanan Menaklukkan Diri

22 November 2017   20:22 Diperbarui: 22 November 2017   20:54 2098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan tinggal sedikit lagi. Tinggal Pos Sangga Buana 2, Pos Pangasinan dan terakhir puncak. Begitu kata Awan. Dari 10 orang yang mendaki, hanya Awan dan Arya yang pernah mendaki sampai Puncak Gunung Ciremai.

Baru beberapa menit berjalan. Salah satu anteknya Rio merasa tidak enak badan. Dia ingin turun dan menunggu di camp. Karena kondisinya tidak bisa dipaksakan, dia pun turun ditemani anteknya Rio yang lainnya. Sehingga menyisakan 5 orang yang lanjut mendaki.

pangasinan gunung ciremai (Dokumentasi Pribadi)
pangasinan gunung ciremai (Dokumentasi Pribadi)
Satu jam berlalu. Nusa keluar dari hutan dan tiba di dataran luas yang cukup terbuka. Itulah Pos Pangasinan. Terdapat satu tenda berdiri di sana. Mereka adalah rombongan pendaki lain yang dia temui sebelumnya. Dari sana, Pucuk Gunung Ciremai sudah terlihat.

Sebelum mendaki ke puncak. Mereka berlima memutuskan untuk menyaksikan sunrise di Pangasinan sembari menunggu Arya, Iqal dan Henry. Di ufuk timur, warna kuning kemerahan mulai menerangi gelapnya langit. Sang mentari perlahan mulai menampakkan wujudnya. Nusa tampak begitu menikmati proses terbitnya matahari. Yang membuatnya istimewa adalah karena dia menyaksikannya diketinggian 2800 mdpl.

sunrise gunung ciremai (Dokumentasi Pribadi)
sunrise gunung ciremai (Dokumentasi Pribadi)
Nusa merasa menjadi salah satu orang yang beruntung di dunia, sebab tak semua orang pernah menjadi saksi terbitnya sang fajar dari atas gunung. Hal ini pula yang dia idamkan. Salah satu alasan kenapa dia ingin mendaki gunung. "Indah sekali," ucapnya pelan.

Sementara Rio dan antek-anteknya sudah mulai berfoto. Nusa pun tak ingin kehilangan momen. "Wan, fotoin atuh." sembari menyodorkan ponsel samsung corby-nya yang dimasanya menjadi ponsel touchscreen yang cukup terjangkau untuk kalangan menengah ke bawah.

"He-euh, sok sini hpnya."

"Kamu mau difoto nggak?"

"Nggak ah, udah banyak stoknya. Bosen."

"Anjir. Ai si eta meni gaya."

sunrise gunung ciremai
sunrise gunung ciremai
sunrise gunung ciremai
sunrise gunung ciremai
Tak seperti Nusa yang begitu excited melihat sunrise, Awan terlihat datar-datar saja. Wajar ini sudah yang kesekian kali baginya. Sehingga menjadi sesuatu yang biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun