Mohon tunggu...
Muhammad Mukaffi Nasution
Muhammad Mukaffi Nasution Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Indonesia

Seorang mahasiswa Universitas Indonesia yang sedang menempuh semester 3

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Benarkah Perawat Merupakan Profesi Pembantu Dokter? Beginilah Peran Perawat dalam Menggulirkan Stigma Negatif di Platform Digital

22 Desember 2023   08:28 Diperbarui: 22 Desember 2023   08:34 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/xBHX2Gh

Abstrak:

Di tengah kemajuan pesat teknologi dalam era digital, perawat tidak hanya dihadapkan pada tantangan klinis, tetapi juga menghadapi kompleksitas moral dan stereotip yang muncul di jaringan sosial digital. Artikel ini merinci kasus kontroversial yang terjadi di salah satu platform digital, di mana individu dengan inisial A mencemarkan citra perawat dengan menyematkan stereotip sebagai "babu." Artikel ini akan menyelami berbagai respons masyarakat yang berkisar antara ketidaksetujuan tegas atau dukungan terhadap pernyataan tersebut, sambil menjelajahi strategi dan sikap yang bisa diambil oleh perawat sebagai profesional yang berada di garis depan.

Kata kunci: Digital, Perawat, Stereotip, Kontroversial, Profesional 

Dalam menghadapi perubahan era digital, perawat tidak hanya dihadapkan pada tantangan dalam hal klinis, melainkan juga harus berurusan dengan kompleksitas yang muncul di jaringan sosial digital. Kasus kontroversial di salah satu platform digital, di mana seseorang yang diidentifikasi sebagai A merendahkan perawat dengan menyebut mereka "babu," menonjolkan dilema moral dan stereotip yang dihadapi oleh profesi perawat dalam lingkup media sosial.

Melihat respons beragam dari masyarakat terhadap peristiwa ini, terdapat dinamika diskusi yang kompleks. Sebagian besar individu mengecam komentar tersebut, sedangkan sebagian lainnya memberikan dukungan. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam, Jones et al. (2021) menyoroti bahwa pandangan masyarakat terhadap perawat tidak hanya dipengaruhi oleh elemen profesionalisme, melainkan juga terpengaruh oleh kekuatan media sosial. Dalam langkah ke depan, perawat memiliki kesempatan untuk mengambil pendekatan yang aktif dan profesional. 

Pada perspektif Smith (2019), terlihat betapa signifikannya bagi perawat untuk menanggapi komentar provokatif dengan pendekatan pendidikan. Hal ini melibatkan upaya membuka saluran komunikasi dengan masyarakat untuk menjelaskan secara lebih rinci peran yang mereka jalankan dan menghilangkan stereotip yang tidak benar. Pendekatan seperti ini mampu memperkuat dimensi profesionalisme perawat dalam jaringan sosial digital, sehingga memberikan dampak positif terhadap bagaimana masyarakat melihat mereka. 

Seiring dengan kemajuan teknologi yang terus berlanjut, kehadiran perawat sebagai agen perubahan di dunia digital menjadi semakin penting. Terlibat dalam upaya kampanye edukatif dan memanfaatkan platform media sosial untuk menyebarkan informasi yang akurat dapat memainkan peran kunci dalam membentuk pemahaman yang lebih mendalam tentang peran perawat. Perawat perlu aktif dalam memberikan pendidikan kepada masyarakat terkait peran dan tanggung jawab mereka di era digital (Green, et al. 2020).

Untuk menjawab kompleksitas tantangan yang dihadapi, kerjasama antara perawat, pihak berkepentingan kesehatan, dan peneliti memegang kunci keberhasilan. Perlu adanya upaya bersama untuk merancang strategi yang tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga responsif terhadap dinamika terkini dalam media sosial. Dengan melibatkan perawat secara aktif dalam menggagas narasi mereka sendiri, terbuka peluang untuk membayangkan masa depan di mana profesi perawat akan mendapat penghormatan dan pengakuan yang pantas, tidak hanya di lingkup nyata namun juga di jaringan sosial digital yang semakin merajalela.

Insiden kontroversial di salah satu platform digital ini mengungkapkan kompleksitas yang dihadapi oleh perawat dalam mengelola citra mereka di tengah kemajuan era digital. Melalui beragam respons masyarakat, tampaknya peran media sosial memiliki dampak signifikan dalam membentuk pandangan terhadap profesi perawat. Meskipun komentar provokatif dapat menciptakan gejolak, situasi ini juga menjadi panggilan kepada perawat untuk mengambil peran proaktif dalam memimpin perubahan, tidak hanya dalam ranah klinis, melainkan juga di jaringan sosial digital yang semakin mendominasi. 

Dalam menghadapi tantangan ini, perawat dapat mengambil inisiatif dengan mengadopsi pendekatan yang proaktif dan edukatif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jones et al. (2021), memberikan pendidikan kepada masyarakat mengenai peran perawat di jaringan sosial digital diharapkan dapat membantu meruntuhkan stereotip yang dapat merugikan. Mengikuti saran yang diajukan oleh Smith (2019) untuk merespons dengan bijak dan profesional, dapat dianggap sebagai langkah awal yang kritis dalam mengubah pandangan masyarakat terhadap profesi perawat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun