Jumat, (12/07/2024) – Mengurangi wabah DBD, Kecamatan Karanganyar mengadakan kegiatan GRABB Jentik dan PSN (Gerakan Bersama Berantas Jentik dan Berantas Sarang Nyamuk) dengan menggandeng Puskesmas Karanganyar 1 serta KKN GIAT 9 UNNES Desa Wonorejo.
Usai terendam banjir setinggi 1,5 meter pada bulan Maret lalu, Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Demak, tidak jarang ditemui barang warga terdampar di beberapa titik menjadi sampah, akibatnya muncul wabah nyamuk Aides Aegypti.
Pada peralihan musim penghujan ini, tercatat 4 warga Desa Wonorejo telah terjangkit DBD tepatnya pada RT 08 dan 09 RW 03. Melihat hal tersebut, Kecamatan Karanganyar mengambil langkah cepat untuk pengambilan sampel RT 08 hingga 10 RW 03, Desa Wonorejo, masing masing 25 rumah.
Pagi tadi pukul 08.00 WIB tepatnya, kegiatan GRABB Jentik dan PSN diawali dengan briefing sistem pencatatan pengambilan sampel oleh tim puskesmas kepada tim kader desa serta tim KKN GIAT 9 UNNES Desa Wonorejo.
“Untuk saat ini target kita bebas dari jentik nyamuk yaitu 95% di Desa Wonorejo, dibawah itu dapat dikatakan daerah tersebut masih rawan penyakit DBD” tutur Titik selaku staff dokter Puskesmas Karanganyar 1.
Genangan air seperti bak mandi, penampungan air, hingga dispenser menjadi tempat paling mudah dihinggapi jentik jentik nyamuk.
“Kami disini turut serta memberikan sosialisasi mengenai jentik nyamuk, serta memberikan pengarahan untuk rutin membersihkan genangan air dan pemberian ABATE pada bak penampungan yang berpotensi berkembangbiaknya jentik nyamuk” tutur Mahmuji Ramadlan Jafa selaku perwakilan tim KKN GIAT 9 UNNES Desa Wonorejo. ABATE dapat diberikan pada bak mandi dengan persentase 1:20 liter air.
Setelah data terkumpul, sampel pada RT 09 RW 03 Desa Wonorejo, terindikasi 4 rumah positif terdapat jentik nyamuk. Diperoleh 85% rumah pada RT tersebut, terbebas dari jentik nyamuk.