Mohon tunggu...
muji hartanto
muji hartanto Mohon Tunggu... -

mahasiswa S1 PGSD UNS

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pembelajaran Terpadu

29 Oktober 2010   17:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:59 1898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock


Pembelajaran terpadu merupakan suatu aplikasi salah satu startegi pembelajaran berdasarkan pendekatan kurikulum terpadu yang bertujuan untuk menciptakan atau membuat proses pembelajaran secara relevan dan bermakna bagi anak (Atkinson, 1989:9 dalam Ahmad). Selanjutnya dijelaskan bahwa dalam pembelajaran terpadu didasarkan pada pendekatan inquiry, yaitu melibatkan siswa mulai dari merencanakan, mengeksplorasi, dan brain storming dari siswa. Dengan pendekatan terpadu siswa didorong untuk berani bekerja secara kelompok dan belajar dari hasil pengalamannya sendiri. Collins dan Dixon (1991:6 dalam Ahmad) menyatakan tentang pembelajaran terpadu sebagai berikut: integrated learning occurs when an authentic event or exploration of a topic in the driving force in the curriculum. Selanjutnya dijelaskan bahwa dalam pelaksanaannya anak dapat diajak berpartisipasi aktif dalam mengeksplorasi topik atau kejadian, siswa belajar proses dan isi (materi) lebih dari satu bidang studi pada waktu yang sama.

Pembelajaran terpadu sangat memperhatikan kebutuhan anak sesuai dengan perkembangannya yang holistik dengan melibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran baik fisik maupun emosionalnya. Untuk itu aktivitas yang diberikan meliputi aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan yang holistik, bermakna, dan otentik sehingga siswa dapat menerapkan perolehan belajar untuk memecahkan masalah-masalah yang nyata di dalam kehidupan sehari-hari. Pada proses pembelajaran hendaknya menyediakan berbagai aktivitas dan bahan-bahan yang kaya serta menawarkan pilihan bagi siswa sehingga siswa dapat memilihnya untuk kegiatan kelompok kecil maupun mandiri dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk berinisiatif sendiri, melakukan keterampilan atas prakarsa sendiri sebagai aktivitas yang dipilihnya.  Pembelajaran terpadu juga menekankan integrasi berbagai aktivitas untuk mengeksplorasi objek, topik, atau tema yang merupakan kejadian-kejadian, fakta, dan peristiwa yang otentik. Pelaksanaan pembelajaran terpadu pada dasarnya agar kurikulum itu bermakna bagi anak. Hal ini dimaksudkan agar bahan ajar tidak digunakan secara terpisah-pisah, tetapi merupakan suatu kesatuan bahan yang utuh dan cara belajar yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan siswa.

Integrated atau terpadu bisa mengacu pada integrated curricula (kurikulum terpadu) atau integrated approach (pendekatan terpadu) atau integrated learning (pembelajaran).

A.KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TERPADU

Pembelajaran terpadu mempunyai karakteristik :

1.Holistik

Suatu gejala/fenomena yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadu diamati dan dikaji dari beberapa bidang kajian sekaligus tidak dari sudutpandang yang berkotak-kotak.

2.Bermakna

Pengkajian suatu fenomena dari berbagai aspek, memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar konsep – konsep yang berhubungan.

3.Otentik

Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memahami secara langsung prisip dan konsep yang ingin dipelajari melalui kegiatan belajar secara langsung. (mereka memahami dari hasil belajar sendiri, informasi dan pengetahuan yang diperoleh sifatnya menjadi otentik)

4.Aktif

Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran baik secara fisik maupun mental, intelektual, maupun emosional guna tercapai hasil belajar optimal dengan mempertimbangkan hasrat minat, dan kemampuan siswa sehingga termotivasi untuk terus belajar.

Pembelajaran ini dikenal dengan istilah “integrated day “ atau hari terpadu. diawali dengan kegiatan pengelolaan kelas yang meliputi penyiapan aspek-aspek kegiatan belajar, alat-alat, media dan peralatan lainnya yang dapat menunjang terlaksananya pembelajaran terpadu. Dalam tahap perencanaan guru memberikan arahan kepada murid tentang kegiatan yang akan dilaksanakan, cara pelaksanaan kegiatan, dan cara siswa memperoleh bantuan guru.
Implikasi dari pembelajaran terpadu, bentuk hari terpadu, guru harus menentukan waktu maupun jumlah hari untuk pelaksanaan kegiatan tersebut dan dapat diisi dengan kegiatan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba (Pembelajaran terpadu yang terbentuk dari tema sentral).

Dan dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristikpembelajaran terpadu berpusat pada anak, memberikan pengalaman langsung pada anak, pemisahan antar aspek bidang studi tidak begiu kentara (jelas), menyajikan konsep dari berbagai aspek dalam bidang studi,hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai minat anak

dan bersifat luwes.

B.PRINSIP PEMBELAJARAN TERPADU

1.Tema tidak terlalu luas tapi mudah untuk memadukan banyak aspek ( bidang studi )

2.Tema harus bermakna, artinya dapat menjadi bekal anak belajar selanjutnya.

3.Harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis anak

4.Harus mampu mewadahi sebagian minat anak

5.Mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadidalam rentang belajar

6.Mempertimbangkan kurikulum yang berlaku sesuai harapan masyarakat

7.Mempertimbangkan tersedianya sumber belajar

8.Guru jangan menjadi single actor yang mendominasi pembicaraan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

9.Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas

10.Guru harus akomodatif terhadap ide-ide

C.Prinsip Evaluasi dalam Pembelajaran Terpadu

1.Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi sendiri, disamping bentuk evaluasi lainnya

2.Guru mengajak siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah dicapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

D.Model-model Pembelajaran Terpadu

Secara konseptual, perjalanan perkembangan model-model pembelajaran terpadu merupakan beberapa bagian dari sepuluh titik dari garis kontinum sebuah tahapan kurikulum. Berawal bentuk kurikulum tradisional, dimana seluruh mata pelajaran merupakan bidang yang dipelajari secara terpisah-pisah, kemudian dengan perkembangan studi komparasi yang terus dilakukan, akhirnya ditemukan model-model kurikulum yang berorientasi pada pembelajaran yang sangat terpadu. Berikut ini akan dijelaskan perjalanan kesepuluh titik tahapan perkemnbangan kurikulum yang mengarah hingga menjadi model pembelajaran terpadu yang sangat rumit yang disusun oleh Jacobs (1993).

1.Model kurikulum yang berorientasi pada satuan mata pelajaran yang terpisah-pisah.Didalam bentuk kurikulum yang berorientasi kepada mata pelajaran yang terpisah-pisah tersebut, sudah ada tiga bentuk pembelajaran terpadu, walaupun masih sederhana. Perjalanan kurikilum terpadu berangkat dari pembelajaran :

a.model penggalan atau fragmen atau fragmented model.

b.model terkait atau ada yang menyebut model keterhubungan (connected model)

c.Model sarang (nested model)

2. Model kurikulum yang berorientasi pada lintasan beberapa mata pelajaran.Dalam model kurikulum ini, terdapar tiga model pembelajaran terpadu :

a. Model urutan atau sequenced model.

b. Model pembelajaran terpadu berbagi atau shared model.

c. Model pembelajaran terjala atau jarring laba-laba ( webbed model )

d. Model untaian ( threadead model )

e. Model integrated model

3. Model kurikulum yang berorientasi pada siswa

a.Model terlebur (immersed model )

b.Model jaringan kerja ( networked model )

E.Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Terpadu

Keunggulan :

a.Pengalaman dan kegiatan belajar selalu relevan dengan tingkat perkembangan

b.Kegiatan yang dipilih sesuai dan bertolak dari minat dan kebutuhan anak

c.Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak

d.Dapat mengembangkan keterampilan berfikir anak

e.Menyajikan kegiatan yang pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering dijumpai dalam lingkunagn anak

f.Dapat mengembangkan keterampilan sosial ( kerjasama, toleransi, dan aspek terhadap gagasan orang lain )

Kelemahan :

a.Dalam pelaksanaannya Guru dituntut aktif kreasi.

b.   dalam evaluasi dituntut melakukan proses dan hasil

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun