Mohon tunggu...
Mujiburrahman
Mujiburrahman Mohon Tunggu... Swasta -

Karena perubahan itu nyata ketika harapan di imbangi dengan usaha dan doa, selama kita hanya terus menerus didalam tataran perbincangan dan tuntutan saja perubahan yang diharapkan tidak akan mungkin datang dengan sendirinya akan tetapi didalam suatu proses perubahan ada baiknya suatu perbincangan agar tidak gegabah didalam mengambil suatu tindakan guna mendapati perubahan yang di cita - citakan bersama.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pohon Muda yang Ditebas Setelah Berbuah

23 Juni 2016   21:18 Diperbarui: 23 Juni 2016   21:31 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sepekan terakhir media di Kalimantan Selatan baik elektronik maupun cetak dihebohkan dengan kasus Ijazah Palsu yang menimpa abang MRK seorang Dosen Universitas ternama di Kalimantan Selatan, seorang tokoh Banua sebagai Pakar Hukum Tata Negara, seorang bibit unggul yang lahir dari sebenar-benarnya proses. 

Sontak isu ini berkembang pesat dikalangan masyarakat mengakibatkan terjadinya pro dan kontra ataupun dukungan dan ejekan. Menyikapi opini masyarakat tersebut muncullah aliansi sahabat R**** yang terdiri dari kerabat, kawan, akademisi, tokoh masyarakat dan mahasiswa menyatakan bahwa Ybs tidaklah yang seperti dibicarakan, semisal ada statment atau komentar "tangkap Ybs", "Akhirnya Terbongkar", "R**** oh R**** seakan-akan hal ini memang benar adanya tanpa klarifikasi dari Ybs. Oleh karenanya Aliansi Sahabat R**** mengharapkan media ataupun masyarakat jangan terlalu cepat menjustifikasi ybs tanpa adanya klarifikasi.

Kendati demikian, Saya mungkin hanya satu dari sekian banyak orang yg kenal abang, dan sangat terkejut dengan kasus yang dialamatkan ke abang. saya ini kalau boleh dikatakan adalah murid bang R**** karena abang banyak sekali mengajari dan mengubah mental saya yang berasal dari kampung ini. Saya mengenal beliau dari tahun 2012 sampai sekarang, yang mana dalam proses dari tahun 2012 - Sekarang dan saya sering bersama beliau baik itu dalam diskusi, bercanda, dan berbagai macam situasi. 

Saya bukan tipe orang yang suka membela secara membabi buta, tapi melihat betapa beratnya opini itu, saya  berfikir ada apa sebenarnya? Bukan hanya karena murid baik, tapi karena melihat rekam jejak dan menjadi saksi akan kapasitas dan kapabilitas abang ini membuat membangkitkan emosi saat melihat berbagai tulisan yg seolah menyudutkan abang.

Saya sangat kagum dengan abang dikarenakan semangat, argumentasi, retorika dan semua itu membangun motivasi begitu besar bagi setiap yang kenal dengan abang, kiprah pun kalau boleh dikatakan abang adalah aset banua yang mana membanggakan banua dilevel nasional dan abang juga mengajarkan kepada anak muda banua agar lebih berani, lebih termotivasi untuk dapat bersaing di level nasional. 

Teringat kalimat beliau yang begitu menggugah "handak jadi ayam yang kawa disaung kah atau handak jadi ayam bawah rumahan", tentu ini memiliki arti sesuai orang yang mengatakannya, kita lihat saja di pemerintah pusat sana tidak ada orang kalimantan yang menjadi menteri di periode Jokowi, ini bisa dikatakan tokoh pemikir Kalimantan tidak dilirik oleh pemerintah pusat, alasannya pun masih menjadi misteri bagi kita semua. Sudah saatnya anak-anak banua  berkiprah ditingkat nasional.

Pada akhirnya kemarin ada pernyataan sikap dari abang, yang bisa saya simpulkan pada saat itu ,abang mengalami situasi yang sulit antara kuliah dan keadaan orang tua yang sakit sehingga urusan perbaikan thesis dipercayakan kepada temanya sampai ijazah itu datang, dan dari pernyataan sikap tersebut abang juga mengatakan mundur dari tenaga pengajar disebuah universitas dan sekarang masih melakukan komunikasi ke pihak kampus terkait Ijazah S2 abang.

Tentunya dari sikap itu terdapat kesedihan sekaligus bangga, abang adalah kebanggaan kami, kebanggan banua, abang mengharumkan nama banua dikancah nasional, abang selalu menjadi motivator kami. Setidaknya kami tahu dan sadar bahwa pohon muda banua sudah ditebas setelah berbuah. semua ini hanyalah bagian dari fase hidup yg harus dilewati suka ataupun tidak suka, tetaplah positif karena badai pasti berlalu, dan pelangi baru akan menampakkan keindahannya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun