Mohon tunggu...
Muji Anggara
Muji Anggara Mohon Tunggu... Jurnalis - Halo, Saya Muji Anggara seorang writer. Harapan saya adalah Tulisan ini mampu membantu Anda memperoleh informasi-informasi yang bermanfaat

Bekerja keras lihat kedepan songsong masa depan yang cerah...... amien

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kalau Dosen Gaptek Bagaimana Nasib Mahasiswa

24 September 2012   15:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:47 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang dosen sudah seharusnya membagi ilmu kepada anak didiknya, ilmu sekecil apapun itu akan bermanfaat bagi mahasiswanya. Tapi bagaimana jika ada dosen gaptek? Jawabannya simpel menurutku sih, kasian mahasiswanya, hehehehehe. Bukan menertawakan mahasiswa yang memiliki dosen gaptek, tapi di sini saya hanya sharing bagaimana solusi jika kita mempunyai dosen gaptek. Dimana-mana tenaga pendidik itu seharusnya lebih cepat tau dari anak didiknya. Mungkin dari kelas A dosen bisa menyaring ilmu hasil diskusi mahasiswanya yang kebetulan itu ilmu baru baginya dan kelas B belum tahu hal itu, ini kesempatan dosen untuk membagi ilmu yang baru ia dapatkan dari kelas A untuk kelas B. Ilmu harus di Update setiap detik. Sebenarnya bukan hanya dosen mahasiswanya seharusnya begitu pula.

seharusnya kata gaptek bagi seorang dosen itu udah tinggal kenangan. Sekarang udah jaman teknologi, setiap kampus udah menyediakan fasilitas yang mendukung untuk itumisalnya Komputer, LCD, yang bisa digunakan para dosen untuk mengajar dikelas anak didiknya. Dengan sistem demikian kejelasan dan semangat mahasiswa untuk belajar lebih terpacu. Tidak mudah bosan karena slate selalu berganti setiap pokok bahasan. Dimulai yang kecil seperti ini dosen bisa mengasah pengetahuannya. Sedikit dari mengoperasikan komputer dan membuat slate, ilmu sedikit akan berkembang dan menjadi asyik jika kita menyukainya. Pengalaman diri saya sih saya paling seneng sama dosen yang menggunakan alat bantu LCD, karena selain saya menikmati slate yang dibuatnya saya tidak perlu mencatat, tinggal memperhatikan dosen menerangkan apa yang dia sajikan tersebut. Memang sich kebosenan mahasiswa juga tergantung dari slate yang disajikan dosen menarik atau tidak.

Terkadang sekilas melintas dibenakku bagaimana nasib saya jika para dosen saya Gaptek? Padahal saya kuliah di bidang study Ilmu komunikasi, masak lulusan komunikasi gaptek? Apa kata dunia???? Seperti iklan aja hehehehehe. Menanggapi tulisan temen saya yang berjudul Hari Gini.... Dosen Komunikasi Gaptek Ti, saya juga berpikir keras gmana caranya seorang dosen komunikasi tidak gaptek seperti judul temen saya itu. Semua ini juga ada peran serta dari kepala kampus masing-masing seperti rektor untuk universitas atau ketua untuk sekolah tinggi. Seorang ketua atau rektor haus jeli memilih dosen untuk mengampu mata kuliah apa di semester berapa, karena dengan hal sekecil ini bisa menaikkan mutu sebuat kampus. Dan imbasnya akan menyedot mahasiswa yang luar biasa. Ini semua adalah uneg-uneg saya dikala saya habis baca tulisan temen saya tadi,. Nah sekarang bagaimana dengan anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun