Kata insecure sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Kata Insecure bisa didefinisikan sebagai sikap merasa tidak nyaman, yang membuat seseorang merasa takut, gelisah, malu hingga tidak percaya diri.
Mengenai perasaan insecure, menurut KBBIÂ insecure mempunyai makna perasaan tidak aman, dan gelisah. Artinya, perasaan tidak percaya diri (inferiority) dengan diri sendiri dan cenderung minder, bisa juga diartikan sebagai rasa takut dan cemas (anxiety) tentang sesuatu yang dipicu oleh rasa tidak puas dengan realitas keadaan diri dan tidak yakin akan kapasitas diri sendiri.
Perasaan insecure tidak hanya dialami oleh anak yang mulai remaja saja, namun dapat terjadi pada anak usia dini. Anak yang terlahir dengan kondisi sempurnapun bisa mengalami apalagi anak yang terlahir dengan kekurangan, baik fisik ataupun non fisik. Tak ketinggalan, perubahan fisik  dan emosional akan dialami oleh mereka.Â
Dampaknya, anak bisa merasa rendah diri, memiliki ketakutan berlebih, hingga menraik diri dari lingkungan sosialnya.
Dalam kondisi seperti ini, pentingnya peran orang tua untuk mendampingi anak.Â
Menurut laman Word From The Bird, berikut hal yang bisa kita lakukan sebgai orang tua untuk mengatasi rasa insecure pada anak :
1. Ajaklah mereka dengan percakapan
Dalam segala hal apapun, percakapan dengan anak itu penting untuk kita lakukan. Percakapan dapat dilakukan dengan diskusi yang santai dan terbuka. Berikan anak waktu untuk menceritakan hal yang sebenarnya sedang mereka rasakan.
Janganlah sekali-kali kita menyanngah atau menyangkal apa yag mereka ceritakan, buatlah mereka merasa nyaman dan tenang saat bercerita selayaknya dia bercerita dengan temannya. Hal ini akan membuat mereka merasa lebih baik.
2. Ajarkanlah menerima diri (Self awareness)
Self awareness merupakan upaya untuk menerima diri sendiri, ajarkan mereka unutk menerima kekurangan, kelebihan yang pada dirinya sendiri sampai kesalahan yang pernah mereka lakukan.
Dengan mengajarkan penerimaan diri, anak dapat memahami dan menerima keadaan yang ada pada diri anak. Sehingga anak tidak akan menyalahkan orang lain atas kekurangan yang dimiliki.
Self love tidak sebatas upaya mencintai diri sendiri, melainkan penerimaan segala kesalahan, kekurangan dan memperlakukan diri sendiri dengan baik.
3. Awasi penggunaan Media sosial.
Media sosial merupakan sarana untuk berkomunikasi. Sebagai Orang tua penting untuk selalu mengawasi penggunaan media sosial pada anak. Â Penggunaan media sosial di masa sekarang sering disalahgunakan untuk hal negatif seperti cyber bullying yang membuat anak akan merasa resah dan tidak aman.Â
Demikianlah beberapa tips yang bisa kita lakukan sebagai orang tua untuk meredam insecure pada Anak. Mulai dari mengajaknya berbicara hingga memantau penggunaan media sosial, semaksimal mungkin memposisikan diri sebagai teman anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H