Mohon tunggu...
MUJI JULIASRI
MUJI JULIASRI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Semangat adalah modal untuk melangkah kearah lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Model Problem Based Learning pada Pembelajaran

22 Januari 2023   08:50 Diperbarui: 22 Januari 2023   08:57 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada Permendikbud nomor 81 A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum, lampiran IV Pedoman Umum Pembelajaran menyebutkan bahwa secara prinsip kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. 

Oleh sebab itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi kompetensi yang diharapkan.  Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum tersebut, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip :

(1) berpusat pada peserta didik,

(2) mengembangkan kreativitas peserta didik,

(3) menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang,

(4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan

(5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna.

Untuk menghantarkan agar siswa memiliki kompetensi dasar tersebut tentunya diperlukan suatu kegiatan pembelajaran yang dapat memunculkan sikap-sikap tersebut di atas. Salah satunya adalah pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning).

Problem based learning atau pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu metode pembelajaran yang pelaksanaannya meliputi deskripsi masalah, motivasi untuk mengetahui lebih lanjut, dan pengaktifan pengetahuan sebelumnya lewat proses pemikiran masalah.

Seperti halnya metode pembelajaran yang lain, pembelajaran berbasis masalah mempunyai ciri-ciri khusus antara lain :

  1. Pembelajaran dimulai dari penyajian masalah atau pertanyaan yang bersifat jelas dan tidak menimbulkan masalah baru, berakar pada kehidupan dunia nyata, serta sesuai dengan tujuan pembelajaran.
  2. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin ilmu.
  3. Proses belajar siswa meliputi kegiatan menganalisis dan merumuskan masalah, mengembangkan hipotesis, mengumpulkan dan menganalisis informasi, melakukan eksperimen, membuat kesimpulan, dan menyajikan hasil akhir.
  4. Siswa bertugas untuk menjelaskan apa yang telah mereka pelajari.
  5. Kegiatan belajar dilakukan secara kolaboratif dimana siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil.Dari kelima karakteristik di atas, fokus utama pembelajaran berbasis masalah bukanlah untuk menghafal materi melainkan pada kegiatan siswa dalam menemukan pengetahuan barunya melalui proses berpikir, berkomunikasi, mengolah data, dan menyimpulkan solusi.Dalam penerapannya, ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Langkah-langkah ini biasanya disebut dengan sintaks problem based learning.
    Sementara itu, Trianto dalam Problem-Based Learning di Masa Pandemi (2021) membagi sintaks model pembelajaran berbasis masalah ke dalam 5 tahap seperti dibawah ini :
    Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Masalah
    Tahap 1 -- Orientasi Siswa Pada Masalah
    Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan bahan yang diperlukan, mengajukan peristiwa atau cerita untuk memunculkan masalah, dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah.
    Tahap 2 -- Mengorganisasi Siswa
    Guru membagi siswa dalam kelompok, membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah.
    Tahap 3 -- Membimbing Penyelidikan
    Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk mendapatkan penjelasan serta pemecahan masalah.
    Tahap 4 -- Mengembangkan dan Menyajikan Hasil
    Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan laporan, serta membantu mereka berbagi tugas dengan sesame temannya.
    Tahap 5 -- Menganalisis dan Mengevaluasi Hasil Pemecahan Masalah
    Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses dan hasil penyelidikan yang mereka lakukan.               Dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning, siswa belajar untuk menganalisis dan memecahkan masalah yang relevan dengan tujuan pembelajaran, memperoleh pengetahuan baru, serta mengembangkan keterampilan mengarahkan diri yang diperlukan untuk pembelajaran seterusnya.
    Bagaimana, apakah tertarik untuk mencoba problem based learning di kelas?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun