Barangkali ada di antara kita yang memiliki memori masa kuliah yang datar-datar saja. Mengemban amanah dari orang tua, terlebih harus merantau dan ngekos, maka kuliah adalah tugas menuntut ilmu agar wisuda tepat waktu.
Tapi tidak semua menjalani rutinitas monoton kos-kuliah-praktikum-laporan-kos. Ada juga tipe mahasiswa yang memilih untuk tidak hanya menghabiskan masa kuliah dengan aktivitas monoton tersebut.
Beberapa diantaranya memilih menyeimbangkan antara kegiatan perkuliahan dengan kegiatan kemahasiswaan dengan ikut aktif berorganisasi. Bahkan tak jarang pula ada yang cenderung berat sebelah tenggelam dalam kegiatan organisasinya.
Ada banyak alasan mengapa mahasiswa pada akhirnya memilih untuk aktif berorganisasi. Biasanya jika seseorang memiliki pengalaman aktif berorganisasi sejak SMA, baik itu OSIS, Pramuka, Rohis atau yang lainnya, maka kecenderungannya ketika kuliah akan tetap berorganisasi.
Kesadaran akan pentingnya menjadi "aktivis" sambil tetap kuliah telah menjadi bagian dari karakternya dan tertanam dalam dirinya. Sehingga sang mahasiswa tersebut terasah dan terlatih untuk mengatur waktu dan kegiatannya agar bisa seiring sejalan.
Namun jika mahasiswa tersebut sejak masa SMA tidak memiliki pengalaman dalam berorganisasi, bukan berarti saat kuliah juga tidak aktif berorganisasi alias menjadi mahasiswa monoton.Â
Peran dan pengaruh dari mahasiswa senior atau rekan yang berasal dari daerah yang sama biasanya menjadi alasan untuk bergabung dalam kegiatan kemahasiswaan.
Terdapat tiga alternatif bagi mahasiswa dalam memilih untuk berorganisasi di kampus. Pertama, organisasi intra kampus yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Senat Mahasiswa (SM).Â
Kedua organisasi ini dapat menjadi pilihan bagi yang memiliki minat dalam kegiatan yang lebih umum terkait kemahasiwaan. Semacam miniatur organisasi pemerintahan di level mahasiswa. Biasanya kedua organisasi inilah yang memiliki relasi formal dengan Dekanat ataupun Rektorat.
Kedua, organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Ini merupakan organisasi intra kampus juga yang diakui oleh pihak kampus dan biasanya juga mendapatkan bantuan pendanaan untuk operasionalnya.Â