Life is growth. If we stop growing, technically andspriritually, we are as good as dead | O Sensei Morihei Ueshiba
Pagi menjelang siang itu terasa begitu akrab. Kompasianer berbaur dengan para leader di grup perusahaan Toyota Indonesia dan sejumlah undangan di Ruang Ruby Gedung Kompas Gramedia. Membicarakan sebuah karya buku yang akan di launching ke publik: ‘Perubahan Tiada Henti: 25 Tahun Perjalanan QCC Toyota Indonesia’.
Buku ini menjadi menarik, sebab di antara banyaknya kegagalan dan kemandekan penerapan QCC di berbagai perusahaan, Toyota bertahan dan selalu menjadi unggul lewat kualitas sumber daya manusia dan produk yang dihasilkan.
Inilah kali pertama saya mendengar tentang Kaizen. Rupanya, Kaizen dan sejumlah value lain merupakan kunci dalam berjalannya perusahaan manufacturing ini sejak permulaan tahun 70-an. Jika menilik sejarah, Taiichi Ohno, yang dikenal sebagai industriwan Jepang paling terkenal sekaligus Bapak TPS (Toyota Production System) menjadikan kaizen sebagai fondasi dalam semua lini di perusahaan Toyota.
Segala keberhasilan inilah yang mendorong terciptanya buku ini. Hebatnya, buku ini di susun dengan sangat baik oleh wartawan Kompas sekelas Joice Tauris Santi yang didukung tim dari Toyota yang berjumlah 15 orang. Keterlibatan mereka semua dalam penyusunan buku ini meyakinkan saya bahwa dengan kolektivitas, akan dihasilkan output yang lebih cemerlang.
Budiman Tanuredjo mewakili grup penerbit Kompas menegaskan Kompas bertanggung jawab untuk menyebarkan budaya-budaya baik ini kepada khalayak ramai. Menurutnya, budaya yang seperti ini yang tidak nampak di Indonesia. Ia sangat mengharapkan terciptanya pembelajaran horizontal mengenai QCC pada beragam elemen masyarakat.
“QCC (dan Kaizen) harus jadi milik semua orang” kata Budiman mengakhiri.
Jika kita melihat trend yang ada, terdapat kecenderungan yang sangat kuat dari beragam perusahaan dan lembaga-lembaga untuk meningkatkan produktivitas.
“Permintaan produktivitas ini menguat lebih besar dari 100 persen dalam jangka waktu lima tahun terkahir” tutur Sonny Irawan seorang konsultan senior dari Productivity and Quality Management (PQM).
Apa arti dari semua itu? Hari-hari ini, orang-orang tidak melulu fokus pada kualitas lagi. Tapi bagaimana membangun sumber daya manusia. People development adalah kuncinya.