Mohon tunggu...
Mujahid Zulfadli AR
Mujahid Zulfadli AR Mohon Tunggu... Guru - terus berupaya men-"jadi" Indonesia |

an enthusiast blogger, volunteer, and mathematics teacher | https://mujahidzulfadli.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merajut Asa di Dusun Kahaya

26 Juli 2011   15:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:21 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada yang berbeda dari raut wajah teman-teman yang baru saja usai melaksanakan KBI (Karya Bakti Ilmiah) V di Dusun Kahaya Desa Kindang Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Lebih ceria dari sebelumnya.

Pengalaman berkegiatan sosial selama lima hari -8 hingga 13 Juli 2011- menjadi sesuatu yang tidak mudah kami lupakan. Sebanyak 32 orang merelakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk bekerja sama menyukseskan pengabdian masyarakat selama lima hari bagi warga Dusun Kahaya yang berada di lereng Gunung Lompottang. Karya Bakti Ilmiah V ini merupakan program kerja Bidang Hubungan Masyarakat UKM Lembaga Penelitian Mahasiswa Penalaran UNM Makassar. Nah, tahun ini dengan mengusung tema ‘Optimalisasi Sumber Daya Lokal Menuju Masyarakat Mandiri’, kami memilih Dusun Kahaya sebagai tempat untuk mengaplikasikan salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi tersebut. Terdapat tujuh dusun yang merupakan wilayah administrasi Desa Kindang, yakni empat dusun di daerah bawah yang masih ada aliran listrik dan tiga dusun di daerah atas yang belum tersentuh listrik. Adapun ketiga dusun di daerah atas tersebut yakni Dusun Gamaccaya, Kahaya, dan Ta’buakkang. Demi mencapai lokasi tiga dusun di atas, maka kami memulai perjalanan dengan mendaki dan menyusuri jalan yang licin dan terkadang becek, berbatu, dan populasi pacetyang senantiasa mengintai di sepanjang jalan. Dusun Kahaya sendiri terletak di ketinggian 1200 mdpl. Medan yang berliku dan menanjak kami lalui untuk dapat sampai ke tujuan. Sekali-kali, tebing terjal dan hutan hujan tropis yang membentuk kanopi di sisi kanan dan jurang dalam menganga di sisi kiri harus dilalui dengan hati-hati.

13116938301588511411
13116938301588511411
Semakin ke atas, cuaca semakin dingin. Akan tetapi, pemandangan indah di senantiasa terhampar di depan mata. Sebelum mencapai Dusun Kahaya, kami singgah sebentar beristirahat dengan latar alam yang hampir serupa Ngarai Sianok di Sumatera Barat. Hampir setiap waktu tempat ini tertutup oleh kabut. Potensi Alam Yang Terbuang Wahyuddin, Ketua Panitia Pelaksana KBI V telah mengadakan observasi sebelum kegiatan ini berlangsung. Observasi meliputi proses identifikasi sumber daya lokal khususnya hasil perkebunan masyarakat Dusun Kahaya. Tanaman kopi arabika, kopi robusta, dan buah markisa merupakan hasil utama yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Sebagaimana lazimnya tanaman yang berpotensi ekspor, kopi arabika dan robusta dari daerah ini juga memiliki peluang besar untuk segera dapat dipasarkan di luar daerah. Menurut Abd. Rahman salah seorang tokoh masyarakat, sempat menuding bahwa tidak adanya penyuluh yang memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pemeliharaan dan pengelolaan tanaman kopi sebagai faktor penyebab hasilnya menjadi tidak berkualitas dan kuantitasnya juga jauh dari maksimal. Tidak ada moda transportasi yang dapat menjangkau daerah ini dengan dusun di daerah bawah kecuali dengan berjalan kaki selama kurang lebih tiga jam. Salah satu kegiatan Karya Bakti Ilmiah dirancang khusus untuk menciptakan kemandirian masyarakat dalam mengelola hasil alam mereka. Pelatihan membuat sirup dan selai berbahan dasar buah markisa kami lakukan untuk masyarakat Dusun Kahaya. Begitu pun dengan penjualan langsung buah markisa yang oleh masyarakat dapat kapan saja memasarkannya pada salah satu perusahaan minuman di Makassar. Hanya itu yang bisa kami lakukan. Harapan kami, buah markisa tersebut dapat dikelola dengan baik. Hingga akhirnya, perekonomian dapat tumbuh dan berkembang secara bertahap. Minat Sekolah Yang Rendah Warga Dusun Kahaya terdiri 73 kepala keluarga, namun yang tamat SMA hanya tiga orang. Selebihnya sudah berhenti sekolah pada saat lulus SD dan SMP. Sungguh ironis, sebagian besar masyarakat usia sekolah berpendapat tidak ada gunanya mereka sekolah tinggi-tinggi jika nantinya mereka akan kembali bekerja keras mencari penghidupan untuk keluarga. Program ‘Nalar Mengajar’ kami lakukan di hari pertama dan kedua tahun ajaran 2011/2012 di SD dan SMP -sekolah satu atap- Dusun Kahaya. Motivasi, kepercayaan diri, cita-cita, danberagam permainan edukatif kami berikan untuk mereka.
13116939141620521536
13116939141620521536
Setidaknya selama dua hari tersebut kami mencoba memberikan motivasi dan berbagi insipirasi kepada siswa-siswi agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Tampak keceriaan di wajah-wajah mereka dengan kehadiran kami di sekolah dalam waktu yang singkat tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun