Fitnah adalah sifat hati yang terkadang kita tidak sadar betapa fitnah telah melekat dihati seseorang. Tanpa disadari seseorang menceritakan aib seseorang apakah itu hal benar pun jika itu tidak benar.  bila itu benar hal ini termasuk dikategorikan  perbuatan mungkar karena menceritakan kejelekan orang didepan orang banyak disebut berghibah . Dosa ghibah sama bila kita memakan daging saudara sendiri.
Firman Allah Qs. Al hujurat 12
 Â
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang
Hal  ini yang banyak terjadi di kehidupan manusia terkadang mereka merasa suci merasa tidak bersalah sedikitpun sehingga tidak memandang orang lain itu benar, dan yang anehnya ini banyak terjadi pada keluarga sendiri. Padahal apa yang dilakukan seseorang bila berghibah maka akan membuat noda hitam yang mendalam tanpa disadari hati yang kita miliki sangat peka dengan keimanan seseorang bila hati seseorang ada perasaan yang "angkuh" menganggap dirinya tidak pernah bersalah sehingga penilaian pada orang lain selalu salah. Maka yang terjadi adalah noda itu makin hari makin bertambah lalu imannya tertutup untuk mendapatkan hidayah.
Fitnah inilah banyak terjadi dalam sebuah kehidupan. Seseorang yang selalu menganggap seseorang keliru atau bersalah bahkan dianggap dosa karena apa yang dilakukan orang lain tidak benar menurutnya padahal mungkin saja itu hanya ia melihat pada pandangan luar tetapi siapa tahu hati seseorang. Padalah amalan itu tergantung dari niatnya. Inilah banyak kejadian karena kesalahpahaman seseorang bisa saja menjadi dosa yang mulanya dosa kecil menjadi dosa besar karena bisa menjadi fitnah besar bila bahan cerita itu sudah sampai pada orang lain. Bayangkan bila dosa itu ibarat MLM dari mulut ke mulut dan akhirnya penyebar bagai virus korona yang lagi trend di masyarakat bukan tidak mungkin sulit untuk dikendalikan dan akhirnya fitnah ini akan lebih dahsyat dari sebuah pembunuhan berencana.
Penjelasan Hadist Abu Daud
 "Wahai Rasulullah, cukuplah menjadi bukti bagimu kalau ternyata Shafiyah itu memiliki sifat demikian dan demikian." Salah seorang periwayat hadits menjelaskan maksud ucapan 'Aisyah, yaitu bahwa Shafiyah itu orangnya pendek. Oleh karena itu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh engkau telah mengucapkan sebuah kalimat yang seandainya dicelupkan ke dalam lautan maka niscaya akan merubahnya". Hadits ini dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Dawud.
Arti Hadits diatas mengandung makna bila seseorang berbuat fitnah maka diibaratkan celupan kalimat yang mengubah lautan itu betapa besar kemungkaran fitnah itu sampai dengan perumpamaan lautan yang sangat luas. Sehingga sifat kehati-hatian terhadap penyakit ini adalah peringatan besar karena boleh saja banyak ibadah yang dilakukan tetapi dosa fitnah ini menjadi perkara pengahalang seseorang untuk mendapatkan ridha Allah Swt
Sebuah pepata mengatakan mulutmu adalah harimaumu. Begitu dahsyat nya dosa pada lisan seseorang bila tidak dijaga dengan baik akan menjadi bumerang atau senjata ampuh bagi syaitan untuk menjerumuskan seseorang untuk dijebloskan kedalam neraka .
Sehingga dapat dikatakan bahwa dunia itu penuh fitnah karena begitu banyak terjadi tanpa disadari kita sudah termasuk orang-orang yang melakukan fitnah. Sehingga hendaknya kita selalu menjaga lisan kita dengan membaca Al Qur'an , beribadah dengan se ikhlas mungkin dan menjauhi sifat penyakit hati yang terkadang muncul tanpa disadari