Mohon tunggu...
Mujahidien Dalary
Mujahidien Dalary Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati agama, sosial, budaya dan kesehatan alami

Saya punya hobi membaca buku-buku tentang keagaaman (Islam), Filsafat, Politik, Hukum dan lain lain, selain itu saya senang menulis meski tidak terlalu rutin melakukannya. Melalui blog kompasiana ini saya ingin meningkatkan kemampuan saya menulis menjadi lebih baik lagi, agar suatu saat tulisan-tulisan ini bisa saya bukukan sebagai legacy untuk anak dan keturunan saya kelak

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Evolusi dan Masa Depan Peradaban Manusia (Homo Deus: A Brief History of Tomorrow)

23 September 2024   19:54 Diperbarui: 23 September 2024   20:26 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku "Homo Deus: A Brief History of Tomorrow" karya Yuval Noah Harari pertama kali diterbitkan pada 6 September 2016. Buku ini merupakan kelanjutan dari karya Harari sebelumnya, Sapiens: A Brief History of Humankind, dan berfokus pada spekulasi mengenai masa depan manusia berdasarkan tren sejarah, ilmiah, dan teknologi.

Dalam buku ini Yuval Noah Harari membahas tentang evolusi manusia dan prediksi masa depan peradaban, khususnya tentang kemungkinan manusia mengembangkan kekuatan yang mendekati "ketuhanan". Ada beberapa poin penting yang dijelaskan dalam buku ini, yaitu :

Masa Lalu dan Masa Kini Manusia : Harari memulai dengan merefleksikan keberhasilan besar manusia di masa lalu. Setelah ribuan tahun, manusia telah berhasil mengatasi tiga masalah utama: kelaparan, wabah penyakit, dan perang. Meski ketiga masalah ini belum hilang sepenuhnya, kemajuan teknologi dan ilmiah telah secara signifikan mengurangi dampaknya pada skala global.

Tujuan Masa Depan: Setelah menaklukkan tantangan-tantangan tersebut, Harari menyatakan bahwa umat manusia kini berusaha mengatasi batasan-batasan biologis. Tiga tujuan besar yang mulai dituju manusia adalah:

  • Keabadian: Ilmu pengetahuan dan teknologi sedang diarahkan untuk memperpanjang umur manusia dan, suatu hari, mungkin mencapai keabadian.
  • Kebahagiaan Abadi: Teknologi juga digunakan untuk meningkatkan kebahagiaan manusia, baik melalui kemajuan medis, rekayasa genetika, atau pengendalian emosi.
  • Menjadi Setara dengan Dewa (Homo Deus): Dengan kemampuan bioteknologi dan kecerdasan buatan (AI), manusia memiliki potensi untuk menciptakan entitas yang melebihi kemampuan manusia saat ini, baik secara intelektual maupun fisik.

Peran Teknologi dan Kecerdasan Buatan: Harari mengeksplorasi dampak kecerdasan buatan dan teknologi informasi terhadap masyarakat manusia di masa depan. Dia memperingatkan bahwa algoritma dan kecerdasan buatan bisa menggantikan banyak pekerjaan manusia, serta mengubah makna keberadaan manusia. Kecerdasan non-organik (AI) bisa menggantikan kecerdasan biologis sebagai kekuatan dominan di Bumi.

Agama Dataisme: Harari memperkenalkan konsep Dataisme, sebuah pandangan yang menyatakan bahwa informasi adalah nilai tertinggi. Di masa depan, data mungkin menjadi pemandu utama dalam pengambilan keputusan dan nilai moral, menggantikan agama atau ideologi politik tradisional.

Kritik terhadap Humanisme: Humanisme, yang menempatkan manusia sebagai pusat alam semesta, sedang diuji oleh revolusi teknologi yang berkembang pesat. Ketika manusia mungkin mulai kehilangan relevansi di dunia yang didominasi oleh AI dan algoritma, Harari bertanya apakah ide humanisme akan tetap relevan atau digantikan oleh pandangan baru yang lebih "data-sentris."

Masa Depan yang Tidak Pasti: Meskipun ada potensi besar dalam teknologi masa depan, Harari juga memperingatkan tentang bahaya yang mengintai. Revolusi teknologi bisa menciptakan ketidaksetaraan yang lebih dalam antara mereka yang memiliki akses ke teknologi pengubah kehidupan dan mereka yang tidak. Di masa depan, bisa jadi ada perpecahan antara "dewa-dewa" baru (manusia yang ditingkatkan) dan "manusia biasa."

Secara keseluruhan, "Homo Deus" adalah eksplorasi tentang bagaimana masa depan manusia bisa berubah secara dramatis berkat kemajuan teknologi, dan apa artinya bagi identitas, moralitas, dan tujuan hidup manusia. Harari mengajak pembacanya untuk merenungkan berbagai kemungkinan yang bisa muncul dan dampak sosial-politik dari perkembangan yang pesat tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun