Mohon tunggu...
Mujahidien Dalary
Mujahidien Dalary Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati agama, sosial, budaya dan kesehatan alami

Saya punya hobi membaca buku-buku tentang keagaaman (Islam), Filsafat, Politik, Hukum dan lain lain, selain itu saya senang menulis meski tidak terlalu rutin melakukannya. Melalui blog kompasiana ini saya ingin meningkatkan kemampuan saya menulis menjadi lebih baik lagi, agar suatu saat tulisan-tulisan ini bisa saya bukukan sebagai legacy untuk anak dan keturunan saya kelak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menata Hati

30 Juli 2024   10:11 Diperbarui: 30 Juli 2024   10:17 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Noto ati" atau menata hati, adalah istilah dalam bahasa Jawa yang artinya kesanggupan atau kemampuan seseorang untuk berlapang dada dan dapat menerima kenyataan hidup dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya. Menata hati bukanlah sebuah perbuatan yang mudah dilakukan, karena ia butuh proses yang panjang dan ketekunan dalam menjalani prosesnya tersebut. Proses yang mesti dilakukan dikala seseorang ingin menata hati itu adalah melatih dirinya menjadi orang yang sabar, mampu melihat pada dirinya segala sesuatu baik berupa kelebihan maupun kekurangannya. Menata hati sangat dibutuhkan oleh setiap orang agar mampu berjiwa besar dalam menjalankan segala kondisi dalam kehidupan ini. Kita tidak selalu berjumpa dengan kondisi yang menyenangkan dalam hidup ini, adakalanya kita menjumpai sebuah kondisi yang tidak menyenangkan, merugikan, menyedihkan, mengecewakan dan kondisi lainnya yang membuat kita menjadi gundah dan terluka. Tuhan menghadirkan berbagai kondisi tersebut dalam hidup agar kita dapat menjadi manusia yang kuat, tegar dan selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita.

Ketika kita melihat orang yang diberikan kelebihan sesuatu dalam hidupnya, maka hal itu harus kita anggap sebagai kebaikan Tuhan pada dirinya dalam kelebihan yang ia miliki, tapi kita jangan menganggap bahwa Tuhan tidak memberikan kebaikan yang sama pada diri kita. Padahal kalau kita amati apa yang kita miliki saat ini, begitu banyak kelebihan yang telah diberikan Tuhan kepada diri kita meskipun tidak selalu sama wujud kelebihan tersebut antara diri kita dengan orang lain.

Supaya kita mampu menjadi manusia yang pandai mensyukuri nikmat_Nya, maka apa yang menjadi kelebihan pada diri kita harus dirawat dengan sebaik-baiknya dan digunakan untuk kebaikan bagi orang lain, jangan menjadi manusia yang lupa diri dengan pemberian Tuhan tersebut yang mengakibatkan diri sombong dan angkuh. Karena selain kelebihan yang Tuhan berikan kepada manusia, Tuhan juga ciptakan kekurangannya. Setiap masing-masing kita pasti memilikinya baik kelebihan maupun kekurangannya.

Menata hati adalah sikap yang perlu dimiliki oleh kita semua agar setiap apapun yang kita miliki, kita tidak mudah menjadi manusia yang jumawa dengan kelebihannya dan tidak mudah putus asa atau pesimis dengan kekurangan yang kita miliki.

Belajar menata diri tidak akan pernah ada batas waktunya selama kita masih menjadi manusia yang berpijak di bumi ini. Dalam setiap keadaan, kita pasti akan bertemu dengan situasi yang menyenangkan, tapi kadangkala kita bertemu dengan situasi yang tidak menyenangkan.

Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa pernah menyampaikan pesan moralnya kepada para hamba-Nya yang beriman, "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sessuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (Qs. Al Baqarah : 216)

Masa hidup di dunia ini sangat singkat, terlalu rendah nilainya jika kita tidak mampu untuk belajar menjadi manusia yang mampu menata diri dengan hal-hal yang positif. Tuhan tidak akan pernah memberi kesempatan yang terbaik bagi kita kecuali karena kita mampu menciptakan kehidupan ini menjadi yang terbaik dengan pikiran yang jernih, hati yang tertata penuh kearifan dan jiwa yang selalu bersabar dalam menjalankan kehidupan ini. Jadilah manusia-manusia yang dapat memberikan manfaat bagi sesama, khoirunnaas anfa'uhum linnaas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun