Menurut data, kunjungan ruang gawat darurat untuk krisis kesehatan mental melonjak di antara anak-anak, remaja, dan dewasa muda di Amerika Serikat dari 2011 hingga 2020. Tak hanya di Amerika Serikat, tingginya masalah kesehatan mental di kalangan remaja juga terjadi secara global, termasuk di Indonesia. Temuan ini dilaporkan peneliti dari UConn School of Medicine dan tim dalam Journal of American Medical Association (JAMA) edisi 2 Mei. Epidemiolog dan psikiater UConn School of Medicine, T Greg Rhee dan rekannya dari Mayo Clinic, Columbia University Irving Medical Center, Yale University School of Medicine dan VA Connecticut Healthcare System menganalisis data dari National Hospital Ambulatory Medical Care Survey (NHAMCS) 2011-2020. NHAMCS adalah survei tahunan rumah sakit di seluruh AS.
Mental mengacu pada aspek pikiran dan perasaan seseorang. Hal ini mencakup bagaimana seseorang berpikir, merasakan emosi, serta bereaksi terhadap situasi di sekitarnya. Kesehatan mental yang baik memungkinkan seseorang untuk menghadapi masalah, menjalin hubungan yang sehat, dan menikmati hidup.
Mental seseorang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pengalaman hidup, hubungan sosial, lingkungan, dan genetika. Jika mental seseorang terganggu, seperti mengalami stres, kecemasan, atau depresi, hal ini bisa memengaruhi cara mereka berpikir dan bertindak.
Kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu memiliki kesejahteraan yang tampak dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi dalam kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.
Kesehatan mental yang baik berarti memiliki keseimbangan dalam emosi, mampu mengelola stres, dan bisa menjalani kehidupan sehari-hari dengan baik. Seseorang dapat menghadapi tekanan sehari-hari secara efektif, bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi dalam komunitasnya. Namun, jika ada masalah mental, seperti gangguan kecemasan atau depresi, penting untuk mencari bantuan dari ahli atau mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman.
Faktor yang memengaruhi kesehatan mental meliputi:
1. Faktor biologis: seperti genetika, ketidakseimbangan kimia di otak, atau kerusakan otak akibat cedera.
2. Pengalaman hidup: seperti trauma, pelecehan, atau pengalaman kehilangan.
3. Faktor keluarga: pola asuh, dukungan sosial, atau riwayat kesehatan mental dalam keluarga.
Gangguan kesehatan mental bisa berupa kecemasan, depresi, PTSD, atau gangguan kepribadian. Menjaga kesehatan mental penting melalui berbagai cara seperti:
1. Berbicara dengan orang terpercaya: Ini bisa meringankan beban emosi.