Mohon tunggu...
Mujahid Al Haqq
Mujahid Al Haqq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Intenassinal

Mencoba menulis dengan gaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Berbagai Keraguan terhadap Rencana Pemindahan IKN

8 Maret 2023   05:30 Diperbarui: 8 Maret 2023   05:40 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Ia juga memberi contoh berupa Ankara dan Brasil yang mengalami perpindahan ibu kota ke tengah, yang nyatanya tak menyelesaikan masalah, dimana penyediaan tempat tinggal dan bangunan serta tak terkontrolnya perkembangan kota telah menjadi masalah di Ankara. Begitu pula masalah kemunculan pemukiman liar yang kini dihadapi, padahal kota tersebut telah direncanakan sebagai kota ideal.


  • Memiliki sumber ilmiah berupa Naskah Akademik (NA)

Seorang Profesor  Asosiasi Sains, Teknologi, dan Masyarakat dari Nanyang Technology University, Singapura mengatakan setelah ia membaca Naskah Akademik (NA) yang berisi landasan kajian pemindahan ibukota setelah diunggah di Twitter bahwa NA tersebut hanya seperti karya mahasiswa setingkat S1 atau S2. Menurutnya, kajian tersebut mestinya perlu dibuat dengan lebih baik karena akan melibatkan sumber daya dan biaya yang besar, sehingga harus menyamai disertasi S3, PhD.


Bagaimanapun, rencana pemindahan ibukota ini merupakan kebijakan yang perlu dipertimbangkan dan dikaji secara lebih serius, mengingar masih banyak masalah-masalah lain yang lebih urgent bagi Indonesia dibanding memindahkan ibu kota. Masalah korupsi misalnya, telah menggerogoti ekonomi Indonesia baik bagi pemerintahan maupun bagi masyarakat, dan masalah ini tak akan selesai dengan memindahkan ibu kota. 

Belum lagi tata kelola dan berbagai daerah yang masih belum tertata, sebaikna pemerintah lebih memfokuskan diri untuk menyelesaikan masalah yang sekarang tak kunjung selesai dibanding dengan melakukan kebijakan yang membutuhkan dana dan sumber daya raksasa yang belum tentu menyelesaikan masalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun