Mohon tunggu...
Humaniora

Proses Adaptasi Komunikasi Masyarakat Indonesia Terhadap Negara Lain

5 Februari 2016   08:59 Diperbarui: 5 Februari 2016   09:34 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Komunikasi adalah suatu proses di mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi  agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Proses komunikasi biasanya dilakukan dengan cara lisan atau verbal, tetapi jika kedua pihak tidak dapat mengerti bahasa verbal keduanya masih bias menggunakan gerak gerik atau bahasa tubuh. Komunikasi juga bisa dikatakan membagi yang merupakan suatu proses untuk membangun sebuah kebersamaan dan pengertian.

Komunikasi menurut para ahli:

·         Pengertian komunikasi menurut Forsdale adalah sebuah proses yang dalam sistem terbentuk dan dipelihara serta diubah dengan bertujuan agar sinyal-sinyal yang dikirimkan dan dapat diterima dengan dilakukan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

·         Pengertian komunikasi menurut Ruben dan Steward adalah suatu proses mengaitkan individu yang satu dengan individu yang lainnya dalam suatu komunitas, kelompok, organisasi dan masyarakat yang menciptakan dan merespon pesan dengan tujuan beradaptasi dengan lingkungan yang satu dengan lainnya

·         Pengertian komunikasi menurut Ruben dan Steward dalam ilmu komunikasi adalah komunikasi merupakan suatu kegiatan kompleks, komunikasi merupakan suatu bidang yang populer, komunikasi merupakan hal yang vital untuk suatu kedudukan atau posis yang efektif, komunikasi merupakan sesuatu yang mendasar dalam kehidupan dan komunikasi merupakan suatu pendidik yang tinggi dan tidak menjadi kompetensi komunikasi yang baik

SEBERAPA PENTINGNYA KOMUNIKASI ?

Sebagai makhluk social manusia sangat membutuhkan komunikasi untuk membantu manusia dalam melakukan interaksi dengan yang lainnya, karena tentunya disetiap kesempatan ternyata kita sangat membutuhkan komunikasi untuk membantu kita dalam memahami orang lain seperti apa kebutuhan dan keinginan orang lain lalu digunakan untuk kepentingan bersama

Sebagian besar orang telah menjadikan komunikasi sebagai alat untuk bisa melihat dan dapat memahami orang lain secara menyeluruh untuk menghindari komunikasi yang tidak efektif dimana terjadi ketika adanya ketidaksesuaian dengan apa yang diinginkan dengan apa yang nantinya berjalan sehingga akan menimbulkan hilang arah atau salah arah. Apalagi jika kita berada dalam sebuah lingkungan atau organisasi yang didalamnya terdapat berbagai macam individu dengan karakter atau sifat yang berbeda-beda pula serta tingkat pendidikan dan pemahaman yang juga beda. Oleh karena itu, kemampuan dalam komunikasi menjadi hal yang penting untuk bisa bekerja dengan orang lain

Dalam komunikasi terdapat 4 tingkatan komunikasi yaitu sebagai berikut:

·         Komunikasi massa bisa diartikan sebagai suatu jenis komunikasi yang diperuntukkan pada ruang lingkungan hidup yang lebih luas dari jenis-jenis komunikasi yang ada sebelumnya dan dilakukan melalui sebuah perantara yaitu media cetak maupun media elektronik sehingga pesan yang sama bisa diterima dengan cepat dan serentak.

·         Komunikasi organisasi bisa dimakna sebagai jenis komunikasi dilakukan untuk memiliki ruang lingkup yang lebih luas. Komunikasi dapat terjadi dalam penerimaan dan pengirim berbagai informasiorganisasi dalam sebuah kelompok informal maupun formal dari sebuah organisasi dengan jumlah anggota relatif sedikit. jenis komunikasi ini dapat dilakukan dengan lebih dari 2 orang tetapi mempunyai ruang lingkungan hidup yang kecil, dimana setiap individu memiliki pandangan dari setiap informasi yang disampaikan

·         Komunikasi antarpribadi bisa dimaknai sebagai jenis komunikasi yang dilakukan oleh seseorang dengan yang lain secara personal. Jenis komunikasi antarpribadi ini dapat dilakukan dengan cara bertatap muka dua orang namun biasanya tidak dilakukan secara tatap muka

·         komunikasi intrapribadi yaitu suatu jenis komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang seperti proses dalam mengolah informasi melalui sistem sara dan pancaindra manusia. Jenis komunikasi ini dapat dilakukan kepada satu orang saja, semisal berkomunikasi dengan diri sendiri atau sedang mengkhayal

Berbicara tentang komunikasi tentu saja tidak terlepas dari Komunikasi Antar Budaya dimana komunikasi antar budaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini. Menurut Guo-Ming Chen dan William J. Sartosa mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya adalah proses negosiasi atau pertukaran sistem simbolik yang membimbing perilaku manusia dan membatasi mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok

Adapun fungsi komunikasi antarbudaya terbagi atas dua yaitu:

 

FUNGSI PRIBADI

·         Menyatakan identitas sosial

Dalam proses komunikasi antarbudaya biasanya ada beberapa perilaku komunikasi individu yang digunakanuntuk menyatakan identitas social. Perilaku itu biasanya dinyatakan dengan cara berbahasa. Dari cara bebahasa itulah diketahui  identitas diri maupun sosial seseorang misalnya agama, suku budaya, maupun tingkat pendidikan seseorang.

·         Menyatakan integrasi sosial

Inti konsep integrasi sosial adalah menerima kesatuan dan persatuan antarpribadi, antar kelompok namun tetap mengakui perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap unsur. Dapat diketahui bahwa salah satu tujuan komunikasi adalah memberikan makna yang sama atas pesan yang dibagi antara komunikan dan komunikator. Dalam kasus komunikasi antarbudaya yang melibatkan perbedaan budaya antar komunikator dengan komunikan, maka integrasi sosial merupakan tujuan utama komunikasi. Dengan prinsip utama dalam proses pertukaran pesan komunikasi antarbudaya ialah “saya memperlakukan anda sebagaimana kebudayaan anda memperlakukan anda dan bukan sebagaimana yang saya kehendaki”. Dengan demikian komunikator dan komunikan dapat meningkatkan integrasi sosial atas relasi mereka.

·         Menambah pengetahuaan

Biasanya proses komunikasi antarpribadi maupun antarbudaya digunakan untuk menambah pengetahuan bersama, dengan cara saling mempelajari kebudayaan masing-masing.

·         Melepaskan diri atau mencari jalan keluar

Kadang-kadang kita berkomunikasi dengan orang lain untuk melepaskan diri atau mencri jalan keluar atas masalah yang sedang kita hadapi. Pilihan komunikasi seperti itu kita namakan komunikasi yang berfungsi menciptakan hubungan yang komplementer dan hubungan yang simetris

 

FUNGSI SOSIAL

·         Pengawasan

Praktek komunikasi antar komunikator dan komunikan yang berbeda kebudayaan berfungsi saling mengawasi. Proses ini berfungsi untuk menginformasikan perkembangan tentang lingkungan. Biasanya fungsi ini lebih banyak dilakukan oleh media massa yang menyebar luaskan secara rutin perkembangan peristiwa yang terjadi disekitar kita meskipun itu terjadi dalam sebuah konteks kebudayaan yang berbeda.

·         Menjembatani

Yang dimaksud dalam proses ini adalah komunikasi yang dilakukan dua orang atau lebih yang berbeda budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan diantara mereka. Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesan-pesan atau informasi yang mereka pertukarkan. Keduanya saling menjelaskan perbedaan tafsir atau sebuah pesan sehingga menghasilkan makna yang sama. Fungsi ini dinalankan pula oleh berbagai konteks komunikasi termasuk komunikasi massa

·         Sosialisai nilai

Fungsi sosialisasi nilai ini berfungsi untuk mengajarkan atau memoerkenalkan nilai kebudayaan suatu masyarakat kepada masyarakat lain.

·         Menghibur

fungsi ini juga sering tampil pada proses komunikasi antar budaya misalnya menonton tarian hula-hula dan hawaian di taman kota yang terletak di depan Honolulu zaw, Honolulu, hawai. Hiburan tersebut termasuk dalam kategori hiburan antar budaya.

Berhubung dengan Tema yang saya angkat berikut saya melampirkan  hasil review dengan salah satu orang Indonesia yang tinggal di jepang

 

1.      Proses komunikasi saat pertama kali berada di Jepang.

 

Saya ke Jepang untuk pertama kali pada tahun 2000 bulan Maret untuk kuliah. Saat pertama kali saya ke Jepang tentu saja saya tidak bisa berbahasa Jepang dan juga tidak pernah belajar bahasa Jepang secara formal sebelumnya di Indonesia. Dengan demikian saya tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa Jepang saat pertama kali tiba di Jepang. Karena saya belum bisa berbahasa Jepang maka awalnya saya berkomunikasi dengan mahasiswa Jepang dan mahasiswa asing menggunakan bahasa Inggris. Berkomunikasi dengan sesama mahasiswa asing menggunakan bahasa Inggris sangat membantu saya untuk beradapatasi dengan kehidupan baru saya di Jepang. Akan tetapi hanya dengan menggunakan bahasa Inggris tidak begitu membantu, karena saya juga tetap harus berkomunikasi dengan mahasiswa Jepang yang umumnya tidak bisa berbahasa Inggris. Dengan demikian selama setahun saya berusaha untuk bisa menguasai bahasa Jepang agar bisa berkomunikasi dengan orang Jepang bukan hanya di lingkungan kampus tetapi juga di luar kampus, misalnya saat saya harus berbelanja di supermarket atau naik taksi, maka saya juga harus bisa berbahasa Jepang.

 

2.      Kesulitan dalam berkomunikasi.

Kesulitan dalam berkomunikasi tentu saja sangat terasa jika tidak menguasai bahasa setempat di mana kita berada. Dalam hal bukan hanya masalah bahasa tetapi juga berhubungan dengan masalah budaya setempat. Bagaimana kita mengungkapkan atau menyampaikan apa yang kita pikirkan dan rasakan supaya bisa dimengerti dengan baik.

Dalam bahasa Jepang ada beberapa tingkatan yang berbeda saat kita berbicara dengan teman, dosen ataupun orang yang kita hormati. Semua bentuk penyampaiannya berbeda-beda, dan jika kita tahu membedakannya akan memberikan kesan yang tidak sopan terhadap lawan bicara. Dalam masyarakat Jepang, saat kita menyampaikan pikiran atau perasaan, kita harus memikirkan reaksi yang mungkin timbul dari lawan bicara, maka kehati-hatian dalam berkomunikasi itu sangat perlu. Sebagai salah satu contoh, saat kita menawarkan makanan kepada seseorang, kita harus menyampaiankan dengan ungkapan yang merendah. Ungkapan yang biasa disampaikan misalnya saya membuat kue dan saya tidak tahu apakah ini cocok dengan lidah Anda, tapi jika berkenan silahkan coba. Kita tidak langsung mengatakan bahwa kue ini enak, walaupun kita yakin sekali bahwa kue yang kita buat enak, tapi saat menyampaikan kita merendah diri demi menghargai lawan bicara. Dan orang yang mencicipi kue yang kita buat biasanya akan mengucapkan oh kuenya enak, terima kasih. Walaupun mungkin kue itu tidak terlalu enak, kita biasanya harus mengatakan bahwa kuenya enak demi menghargai perasaan orang yang telah membuat kue tersebut. Contoh lain misalnya, saat seseorang mengajak untuk bertemu, maka jika jawabannya “baik, akan saya pikirkan”, biasanya ungkapan itu pada umumnya secara tidak langsung menyatakan menolak untuk bertemu karena ada keengganan untuk mengatakan “tidak” secara langsung. Hal itu awalnya kurang saya pahami, tetapi lama kelamaan saya menjadi mengerti.

 

3.      Kendala dan keuntungan

Dalam suatu masyarakat di manapun kita berada tanpa bisa memahami bahasa dan budaya setempat akan sulit beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Bahkan bisa membuat kita tidak betah dalam lingkungan yang baru. Jadi jika tidak mengerti bahasa setempat itu merupakan salah satu kendala besar, dengan demikian juga akan sulit memahami budaya setempat. Karena bahasa melambangkan bangsa, yang berarti perwujudan suatu budaya setempat. Sebaliknya jika kita menguasai dan bisa berkomunikasi dengan masyarakat setempat akan sangat banyak keuntungan yang diperoleh. Salah satu pengalaman saya, setelah saya tinggal hampir setahun di Jepang, dan bisa sedikit berkomunikasi dengan bahasa Jepang, maka saat saya naik taksi dan berbincang-bincang dengan supir taksi dalam bahasa Jepang, supir tersebut sangat senang. Dan tanpa disangka-sangka saat saya membayar ongkos taksi, saya mendapat diskon harga sebesar 200 yen, yang seharusnya saya harus membayar ongkos taksi 800 yen, maka saya hanya membayar 600 yen. Setelah saya tanyakan mengapa ongkos taksinya didiskon, dengan senyum supir taksi itu menjawab bahwa dia sangat senang bisa berbincang-bincang dengan saya sebagai orang asing dalam bahasa Jepang. Itu salah satu peristiwa kebetulan saja tetapi bagi saya juga sangat menyenangkan. Selain itu dengan bisa berkomunikasi dengan bahasa Jepang, banyak undangan yang saya peroleh dari sekolah-sekolah untuk memperkenal budaya Indonesia kepada anak-anak sekolah mulai dari tingkat SD sampai SMA. Dengan demikian jika kendala bahasa bisa diatasi maka akan banyak kesempatan bersosialiasi dengan masyarakat Jepang, yang tidak terbatas pada dunia perkuliahan saja.

4.      Waktu yang diperlukan untuk bersosialiasai di Jepang.

Kebetulan saat pertama kali tiba di Jepang, saya tinggal di dormitory untuk mahasiswa asing. Sesama mahasiswa tidak begitu banyak masalah komunikasi ataupun sosialisasi karena berada dalam kondisi yang sama sebagai mahasiswa asing yang harus belajar. Awalnya dengan mahasiswa asing kami berkomunikasi dengan bahasa Inggris namun itu hanya berlangsung selama kira-kira 3 bulan, karena kami menyadari bahwa kami harus berkomunikasi dengan bahasa Jepang, sehingga dengan demikian akan memudahkan diri berteman dengan mahasiswa Jepang ataupun mahasiswa asing lain yang tidak bisa berbahasa Inggris dan hanya bisa berbahasa Jepang. Waktu yang saya perlukan untuk bersosialisasi dengan masyarakat biasa kira-kira membutuhkan waktu selama 6 bulan saja. Walaupun komunikasi awal dengan orang Jepang sedikit sulit dengan bahasa Jepang, namun orang Jepang dengan sabar membantu kami untuk bisa berbicara dengan bahasa Jepang, dan orang Jepang sangat menghargai usaha kami untuk berkomunikasi walaupun dengan bahasa yang terpatah-patahh. Orang Jepang tidak pernah menertawakan kami walaupun mungkin kami salah dalam berbicara, sebaliknya dengan sabar menuntun kami untuk berbicara dengan baik. Jadi kami belajar bahasa Jepang tidak hanya di lingkungan kampus tetapi juga dengan kontak langsung dengan masyarakat Jepang. Di kota Nago, Okinawa, tempat saya tinggal, setiap tahunnya diadakan festival masakan sedunia. Jadi saya sebagai orang Indonesia turut berpartisipasi mengenalkan masakan Indonesia kepada masyarakat setempat. Dalam keikutsertaaan saya dalam festival itu, saya bisa berkenalan dengan ibu-ibu yang tinggal di kota itu dan juga para siswa SMA yang turut membantu membuat masakan Indonesia. Dalam kesempatan itu, kami bisa memperkenalkan budaya negara masing-masing kepada masyarakat setempat. Lewat masakan bisa menghadirkan budaya dari beberapa negara. Secara singkat saya bisa mengatakan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk bersosialisai dengan masyarakat setempat itu sangat tergantung dengan kemampuan kita berkomunikasi dengan menggunakan bahasa setempat. Selain itu juga tergantung kepada kemampuan sesorang untuk bisa menguasai dan berinteraksi dengan orang-orang dalam lingkungan baru. Untunglah saya selalu berprinsip bahwa dengan menguasai bahasa akan banyak keuntungan yang diperoleh, jadi dengan sendirinya memudahkan saya untuk bisa bersosialisasi dengan cepat.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun