Mohon tunggu...
Mujab
Mujab Mohon Tunggu... Buruh - Wahana menuangkan karya dan gagasan

Saya aktif di Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah. Selain itu aktif di Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah sejak tahun 2003 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Parpol Gamang Menyongsong Pilkada

11 Juli 2024   17:51 Diperbarui: 12 Juli 2024   17:58 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Pemilih memasukkan jari ke dalam tinta saat simulasi Pemilu. (Foto: KOMPAS/RADITYA HELABUMI)

Kandidat yang memiliki basis dukungan yang kuat dari awal dapat membantu dalam menggalang dukungan dan memobilisasi pemilih lebih efisien selama periode kampanye.

Kelihatannya partai juga mempertimbangkan Keterkaitan dengan Isu Nasional dan Kepentingan Luas: Beberapa tokoh yang sudah dikenal luas mungkin juga memiliki keterkaitan dengan isu-isu nasional atau memiliki kepentingan yang luas di masyarakat. Hal ini dapat membantu partai politik dalam menghadirkan platform atau agenda yang relevan dan menarik bagi pemilih.

Ancaman mengintai bagi partai

Kecenderungan partai politik untuk lebih memilih tokoh yang sudah dikenal luas di masyarakat atau memiliki eksposur media yang baik dapat memiliki dampak negatif terhadap kredibilitas dan kepercayaan pemilih terhadap peran dan tugas partai dalam pengembangan demokrasi. Hal ini bisa dilihat dari beberapa aspek.

Ketika partai politik lebih memilih tokoh berdasarkan popularitas atau eksposur media, ini bisa mengarah pada situasi di mana kompetensi, integritas, dan kapasitas kepemimpinan seorang calon tidak dipertimbangkan secara memadai. 

Hal ini dapat menurunkan kualitas kepemimpinan yang dihasilkan oleh partai, yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menawarkan solusi terbaik untuk masyarakat.

Lalu pemilihan calon berdasarkan popularitas saja dapat mengurangi variasi ideologi, visi, dan pendekatan dalam politik. Ini bisa membuat pemilih merasa bahwa pilihan mereka terbatas dan mungkin tidak mencerminkan kebutuhan atau nilai-nilai mereka secara menyeluruh.

Selain itu Kecenderungan untuk hanya memilih tokoh yang sudah dikenal luas juga dapat menciptakan persepsi bahwa partai politik lebih mementingkan elitisme atau keputusan tertutup, daripada memperhatikan aspirasi dan kebutuhan masyarakat secara umum. Hal ini dapat merusak hubungan antara partai dan basis pemilihnya.

Ancaman lainnya adalah Fokus yang terlalu besar pada tokoh-tokoh yang sudah dikenal luas dapat memperkuat tren personalisasi politik, di mana dukungan lebih dipengaruhi oleh figur individu daripada oleh visi partai secara keseluruhan. Ini bisa mengurangi kesetiaan terhadap partai dan menciptakan ketidakstabilan politik jangka panjang.

Perlu dicatat bahwa partai politik memiliki tanggung jawab besar dalam memperkuat peran mereka dalam pengembangan demokrasi dengan memilih dan mengembangkan kader-kader yang memenuhi standar kepemimpinan yang tinggi dan mampu mewakili kepentingan publik secara efektif./jb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun