Mohon tunggu...
Mujab Mujab
Mujab Mujab Mohon Tunggu... Buruh - Wahana menuangkan karya dan gagasan

Saya aktif di Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah. Selain itu aktif di Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah sejak tahun 2003 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Polisi Hari Itu

6 Maret 2021   20:17 Diperbarui: 6 Maret 2021   20:43 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Motor itu ada di samping truk, yang kelihatannya tidak tahu kalau ada kendaraan dari depan yang berbelok ke kanan karena Lampu hijau menyala secara bersamaan. Brak!! Seorang lelaki tua tertindih motornya dan helmnya terlepas. Motor teman Anto entah kenapa juga menindih motor pak tua tersebut. 

Semua kendaraan terhenti tiba-tiba. Beberapa orang di pinggir jalan tergopoh-gopoh menolong orang tua tersebut dan mencoba mengambil dari bawah motornya dan motor teman Anto tadi.

"Ayo cepat cepat-cepat dibawa ke pinggir, nanti keburu ada polisi." Kata seorang penolong tampak kebingungan mau menolong orang tua itu atau meminggirkan sepedanya ke tepi jalan. "Cepat-cepat Itu motornya dibawa ke pinggir, bapaknya segera diangkat." Kata bapak bapak yang lain. "Ya Iya nanti kalau ada polisi makin repot, urusannya bisa panjang."  kata orang yang lain pada Anto untuk ikut menolongnya. "Ayo cepat cepat cepat."

Anto mengangkat motor temannya dan motor orang tua itu dibantu seorang bapak bersarung. Kemudian menuntunnya ke pinggir jalan. Lalu menghampiri orang tua itu dan memeriksa apakah ada yang sakit. Anto mengangkat orang tua dengan beberapa orang lainnya dari tengah jalan dalam kondisi kepalanya berdarah, sementara helmnya terlempar.

"Ayo kita bawa ke ke Puskesmas mumpung polisi belum datang, nanti masalah pengobatan bisa dibicarakan yang penting tidak ketahuan polisi." Kata bapak bersarung itu pada Anto dan temannya. Anto mengangguk saja.  

Orang itu kemudian minta tolong kepada Anto "Pak bisa tolong orang ini ke Puskesmas, motor bapak kan tidak rusak, bapak ini bisa dibonceng dan saya akan pegang dari belakang." Kata bapak bersarung itu dengan  terbata bata. "Bisa-bisa" kata Anto segera.

"Kamu di sini dulu nunggu motor bapak ini ya" kata Anto pada temannya. Temannya mengangguk sambil sedikit gemetar karena kaget. "Kamu nggak apa-apa kan? kata Anto. "Saya nggak apa-apa hanya sedikit gemetar saja"  kata temannya.

Di puskesmas bapak itu menerima 6 jahitan di kepalanya. Bapak itu minta maaf karena tadi buru-buru sehingga menabrak motor yang berbelok ke kanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun