Selamat Hari Anak Indonesia…
Mungkin itulah pesan yang terdapat pada tampilan Google Dodle pada hari ini. Berkaca dari itu semua, timbul keinginan saya untuk menulis sesuatu yang berhubungan dengan masa anak-anak, sebagai flashback masa lalu dan feedback masa kini .
Tak dapat dipungkiri masa anak-anak mungkin merupakan masa yang paling menyenangkan bagi kebanyakan orang, tak terkecuali bagi diri saya. Karena pada masa-masa itu adalah masa-masa dimana kita bisa bermain-main sepuasnya dengan teman kadang tanpa memperhatikan waktu. Pada masa itu juga kita tidak perlu dipusingkan dengan berbagai permasalahan rumit yang membebani pikiran seperti yang dialami orang dewasa. Hidup dalam dunia anak adalah Just For Fun, kita seperti berada dalam dunia dongeng. Oh, rasanya saya ingin terus berada di dunia itu dan tidak ingin menjadi tua.
Semua hal yang kita lakukan terasa sangat menyenangkan terutama saat bermain-main dengan teman. Kalau dulu waktu saya masih anak-anak antara 12-18 Â tahun yang lalu ditempat saya permainan populer yang dilakukan hampir setiap anak yang ada di sebuah kampung atau beberapa kampung, seperti bermain layangan, bermain kartu/gambar, karet gelang, ketapel, kelereng, petak umpet, dan lain-lain. Itu semua adalah kegiatan musiman yang dilakukan sepanjang tahun secara bergiliran. Hal yang positif dari itu adalah terciptanya kebersamaan dan rasa kesetiakawanan sosial karena semua permainan itu selalu melibatkan banyak anak, bahkan selalu ramai dengan penonton. Jika kita bandingkan dengan keadaan sekarang, contohnya seperti video game hampir di setiap rumah yang ada anak-anak memiliki alat tersebut dan kebanyakan dimainkan secara individu. Tidak seperti zaman dulu untuk dapat bermain game yang bisa dimasukkan dengan koin, Â Konami, Sega dan yang lebih canggih Seperti Play Station kami harus berjalan dulu sekitar 1-2km, dan itupun kadang saat datang ke tempat rentalnya kami harus menunggu selama berjam-jam menunggu antrian hanya agar bias memainkan Tank, Mario, Dragon Ball, Mortal Kombat dan game populer lain saat itu. Ironisnya, saat tiba giliran kita bermain kadang sering dijumpai mati listrik dan kita harus dibuat menunggu lagi atau yang punya rental tidak mau mengganti dengan kaset permainan yang kita inginkan dari sebelumnya dengan alasan mesin game cepat rusak.
Hal lain yang ada sewaktu saya masih anak dulu adalah konsumsi hiburan yang banyak dan bervariatif untuk anak-anak. Tengok saja kisah-kisah superhero yang inspiratif zaman dulu yang sampai sekarang sudah berevolusi sampai seri terbaru seperti Power Rangers, Ksatria baja Hitam, Dragon Ball, Dora Emon, Legenda Ular Putih, Panji Manusia Millenium dan lain-lain rela ditunggu-tunggu kehadirannya setiap sore ataupun hari libur. Bedanya dengan sekarang kalau tidak melihat salah satu episodenya maka episode yang ingin kita tonton mudah kita dapatkan lewat DVD bajakan atau googling ke google. Selain itu, zaman dulu juga banyak konsumsi lagu-lagu yang khusus dibuat untuk segmen anak-anak seperi lagu diobok-oboknya Joshua, Si Lumba-Lumba Bondan, Trio Kwek-Kwek, dan banyak yang lainnya. Kalau kita lihat zaman sekarang maka konsumsi lagu untuk dewasa adalah yang sering dinyanyikan dan diperdengankan oleh anak-anak karena minimnya lagu yang khusus untuk anak-anak walaupun sekarang sudah mulai timbul kesadaran atas keprihatinan dengan kondisi anak-anak sekarang yang ingin seperti bertindak kedewasa-dewasaan.
Dari sedikit uraian di atas, sebagai orang yang bukan anak-anak lagi hal ini tentunya harus menjadi sebuah refleksi bagi diri kita dan bagi orang tua yang mendidik anaknya agar lebih bersifat selektif terhadap semua hal yang berpengaruh terhadap perkembangan dan pendidikan anak-anak kita. Pendampingan kepada anak-anak dan pendekatan kepada agama serta pembentukan karakter dan teladan yang baik yang melibatkan seluruh komponen mulai dari keluarga, masyarakat, sekolah dan pelaku dunia pendidikan, pemerintah serta pelaku teknologi dan hiburan  adalah hal yang penting dilakukan agar anak-anak sebagai generasi penerus tidak terjerumus kepada hal-hal yang negatif.
Menjadi Do’a kita semua tentunya agar Anak-Anak Indonesia menjadi anak-anak yang membanggakan bagi dunia dan pelopor ke arah perubahan positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H