Mohon tunggu...
Muis Sunarya
Muis Sunarya Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Menikah Itu tentang Komitmen

27 November 2024   09:29 Diperbarui: 27 November 2024   12:19 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suami istri harus terus memupuk rasa saling mencintai dan menyayangi. Saling menjaga dan melindungi. Saling support (menguatkan, menyokong, mendukung, mendoakan).

Saling tepa selira. Tepa selira adalah sikap yang berarti menjaga perasaan orang lain dengan berperilaku sopan dan santun. Tepa selira juga dapat diartikan sebagai sikap tenggang rasa.

Tepa selira merupakan konsep yang berasal dari budaya Jawa. Sikap ini menekankan pentingnya komunikasi yang baik dan menghindari perkataan atau tindakan yang dapat menyakiti hati orang lain atau pasangan.

Menata ego dan emosi. Tidak boleh ingin menang sendiri. Hindari sikap mudah menghakimi (men-judge) dan over thinking terhadap pasangan. Biasakan tabayun (klarifikasi) dan berpikir positif, jika ada hal-hal yang ganjil. Khawatir menimbulkan kesalahpahaman.

Setia pada komitmen, janji suci, dan niat yang mulia dalam menyatukan hubungan Anda, hatta sampai ke pelaminan dan menikah.

Jadikan kejujuran dan keterbukaan sebagai kunci untuk keharmonisan, kenyamanan, kesejahteraan, kemakmuran, dan pintu keberkahan.

Ibarat mendayung bahtera (sampan), Anda berdua sebagai pasangan suami istri sudah sepakat melepas jangkar, bersiap mengarungi lautan luas kehidupan berumah tangga.  

Bersiap menghalau angin, menerjang gelombang, memecah karang, menari bersama di atas ombak, untuk bersama-sama berlabuh sampai ke dermaga atau pantai impian (harapan).

Yaitu kebahagiaan bersama. Bahagia sehidup di dunia, kini, dan bahagia sesurga di akhirat, nanti. Sakinah mawaddah wa rahmah. Sebuah keluarga sakinah, nan penuh ketenangan dan kenyamanan itu bertumpu pada mawaddah (cinta) dan rahmah (kasih sayang).

Tentang anak-anak, sebagai buah hati, karunia, dan amanat Tuhan, maka kedua orang tuanya wajib merawat, mengasuh, dan mendidiknya dengan baik, penuh tanggung jawab, penuh cinta dan kasih sayang. Cintai dan sayangi anak-anak Anda dengan tulus.

Berikan asupan ASI (Air Susu Ibu), paling tidak, sampai rentang usia anak dua tahun, dan makanan yang bergizi, sehat, dan baik untuk petumbuhan fisik dan kecerdasannya. Ikhtiar untuk mencegah terjadinya stunting pada anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun