Tikus berkata, "Makanya, janganlah sekali-kali menghina dan memandang sebelah mata siapa pun atau apa pun. (Ingatlah) setiap orang (sesuatu) itu memiliki kelebihan masing-masing."
Epilog: Jangan Selalu Mendongak, Merunduklah
Dari cerita fabel "Singa dan Tikus" ini, kita bisa becermin, bahwa siapa pun harus bersikap rendah hati. Tidak boleh takabur dan arogan.Â
Merasa adigang, adigung, adiguna. Ingat, di atas langit-langit masih ada cecak dong...eh di atas langit masih ada langit ding. Dus, ojo dumeh. Sebaiknya, jangan selalu mendongak, merunduklah seperti padi.
Telaah kembali narasi tikus (bukan tikus-tikus kantor, sangat menyebalkan, tapi dua-duanya sih) tadi kepada singa.
"La tahtaqir man duunaka falikulli syai-in maziyyah—Janganlah kamu menghina dan merendahkan orang lain, (ingatlah) setiap orang (sesuatu) itu memiliki kelebihan masing-masing."Â
Demikian, semoga kita bisa sering becermin. Dan berharap, asal tidak sampai terjadi "buruk muka, cermin dibelah" saja. Tabik. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H