Sekarang itu apa-apa dibilang radikal. Apa-apa diklaim ekstrem. Makanya, sekali-kali membuat masakan atau menyajikan kuliner pun yang agak radikal dan ekstrem.
Kuliner yang unik dan jarang-jarang. Atau mungkin tidak pernah sama sekali tebesit di pikiran pun.
Pada momen-momen tertentu, bikin bolu atau donat sudah biasa. Menghidangkan ketupat dengan opor ayam atau semur daging dan rendang daging sudah sering. Membosankan. Dan tidak aneh juga.
Segala macam bakwan sudah biasa kita makan dan nikmati. Bakwan udang, bakwan tempe, bakwan oncom, bakwan pure terigu campur kol, toge, dan wortel. Itu semua mudah ditemukan sehari-hari.
Nah, kalau bakwan pete? Kayaknya jarang dan hampir tidak pernah. Atau jangan-jangan namanya saja baru dengar. Tapi bisa jadi, Anda sudah familiar dengan kudapan bakwan pete ini.
Pete (petai)adalah salah satu komoditas hasil kebon yang lumayan banyak dan bernilai ekonomis. Konon pete juga punya khasiat untuk kesehatan, dan hampir jarang absen menemani aktivitas makan. Dipadukan dengan sambal terasi, ikan asin, dan sayur asam paling pas. Yang jelas, bagi yang suka, petai menambah selera makan.
Selain itu, kalau tidak telaten menyiram bekas buang air kecil sehabis makan pete, "wangi khasnya" itu lumayan tajam dan menyengat di kamar mandi atau toliet.
Pete ini dimakan langsung mentahnya tetap enak. Direbus dulu juga bisa, paling tidak, untuk mengurangi "wangi khasnya" yang menyengat. Bisa juga dibuat sambal pete, atau tumis pete dicampur teri plus cabe hijau, dan lain-lain, sesuai kreativitas dan selera masing-masing orang.
Untuk menyemarakkan awal tahun 2021 ini, barangkali takada salahnya menghidangkan dan menikmati bakwan pete ini, menemani (makan) nasi, pelengkap kudapan atau cemilan, dan hitung-hitung menggugah selera makan bagi yang doyan dan penikmat kuliner pete
Bahan-bahan Bakwan Pete