Saya Nge-Fan dengan Para Kompasianer Ini

Kalau ditanya, siapa sajakah para Kompasianer yang saya nge-fan dan idolakan? Jawabnya, hampir semua kompsianer. 

Saya merasa kesulitan menyebut satu per satu, karena bejibun dan hebat-hebat sampai tak sanggup jari jemari ini menghitungnya. 

Alat hitung elektronik alias kalkulator pun, sudah enggak sanggup menampung deret dan bererot angka narablog di Kompasiana ini. Lebaykah saya? Semoga, tidak.

Tapi, tenang saja nanti juga ketahuan siapa saja kompasianer yang saya nge-fan dan suka. Sabar, kalau penasaran lanjut saja terus membacanya. 

Inilah para Kompasianer yang saya nge-fan, kadung menyukai, dan mencintai. Bukan basa-basi.

Kompasianer yang khusyuk dan penuh talenta menata kata, mengukir diksi, dan memahat kalimat dalam fiksi dan puisi. Kompasianer yang meneroka seluk-beluk keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia yang benar, baik, dan menarik. 

Kompasianer yang menganggit udaran kisah perjalanan hidup, pernak-pernik pengalaman yang berharga dan menginsipirasi. Kompasianer yang konsisten membagikan jurnalisme netizen, destinasi wisata, dan kuliner, dalam dan luar negeri.

Kompasianer yang rajin menulis resensi (review) film, dan musik. Kompasianer yang mengamati fenomena politik aktual, dan menyajikan potret realitas sosial-budaya antropologi yang sayang jika tidak dinikmati.

Kompasianer yang mengudar cerita keresahan dan kejengkelan pengalaman sehari-hari. Apalagi kalau yang cerita mak-mak, seru, dan bikin saya mesem. Kompasianer yang berbagi cerita humor, guyonan, dan "jebakan Batman" yang benar-benar ringan, unik, dan menghibur. Menyegarkan, hitung-hitung senam mulut.

Mohon maaf, saya tidak menyebut nama-nama Kompasianer satu per satu, karena saking banyaknya. Tapi, saya benar-benar nge-fan pada mereka. Saya mengagumi, dan sekaligus mencintai mereka, seperti mencintai diri saya sendiri. I love you all, guys!

Dan semuanya itu karena Kompasiana, rumah literasi yang besar dan megah ini. Memberikan ruang berkarya, dan berkreasi yang ramah dan mewah. Mengantarkan untuk merawat tradisi literasi. Menularkan virus cinta kasih, kebersamaan, dan persahabatan yang otentik.