Maka tidak berlebihan jika dikatakan bahwa apa yang dirintis Cak Nur itu identik dan relevan dengan corak Islam yang dikembangkan oleh dua ormas Islam besar Indonesia, Nahdhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah dengan "Islam Nusantara dan Islam Berkemajuan" itu.
Lebih sederhananya bisa diterjemahkan bahwa, Anda itu beragama Islam, Anda juga adalah orang Indonesia, dan Anda tidak bisa melepaskan diri dari konteks modernitas.
Ini sekadar pengantar dalam membaca pemikiran Cak Nur yang sering disalahpahami dalam konteks keislaman, dan keindonesiaan kita.Â
Kesalahpahaman mereka terhadap Cak Nur, mudah-mudahan karena mereka belum mengenal Cak Nur, atau tidak membaca dan memahami secara baik pemikirannya. Atau bisa jadi belum mendapat hidayah Tuhan.
Dan kontribusi pemikiran Cak Nur sebagai tokoh bangsa dengan tidak menafikan tokoh-tokoh yang lain, sedikit banyak, bahkan sangat memengaruhi proses perjalanan sejarah kemerdekaan Indonesia kita sampai hari ini.
Sampai di sini, baik saya jeda dulu. Nanti kita lanjut lagi dalam membaca pemikiran salah satu tokoh bangsa yang tidak bisa dilepaskan dalam proses memaknai kemerdekaan bangsa Indonesia, khususnya menuju Indonesia maju: Cak Nur. Wallahualam. Tabik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H