Agar tidak menimbulkan masalah hukum dan mengundang konflik sosial, yang bisa merepotkan kita sendiri. Kalau itu terjadi pada tulisan kita, tidak segan-segan tim redaksi Kompasiana langsung memberi peringatan.
Bahkan dalam kondisi tertentu, maksimal mendapat 5 (lima) kali peringatan, terpaksa bisa-bisa akunnya dibekukan. Dulu, saya juga pernah dua kali mendapat teguran, dan diperingatkan oleh tim redaksi.Â
Satu kali, karena di samping tulisan saya jelas-jelas melanggar ketentuan Kompasiana, juga menyerempet hal-hal yang "membahayakan" dan merugikan salah satu calon presiden di pilpres 2019 yang lalu. Dikhawatirkan bisa bikin meradang dan memuncaknya kemarahan tim sukses dan pendukungnya di tengah memanasnya situasi politik saat itu.
Atau, dengan kata lain, karena berpotensi mencemarkan nama baik, menuduh, mencederai reputasi, merugikan, dan menghina, memunculkan kebencian terhadap individu/golongan/pihak tertentu sehingga rawan digugat secara hukum
Di kali yang lain, saya diperingatkan karena menyertakan gambar pada tulisan tanpa menyebut sumbernya. Karena saya kelupaan. Sekarang saya kapok.Â
Saya mesti hati-hati dalam menulis, mengukir kata, dan mengukur fakta. Saya sadar itu semua sangat penting dalam menulis di media sosial. Jejak digitalnya panjang, dan tidak mudah terhapus. Konon, tak semudah menghapus jejak mantan.
Kedua, Penulis yang Beragam
Di Kompasiana itu berkumpul para penulis dari berbagai latar belakang keahlian dan bidang yang beragam. Sehingga kita bisa banyak belajar dan menimba ilmu dari mereka. Ini tentu menambah wawasan kita.
Ketiga, Ruang Komunikasi Antar Penulis
Kekeluargaan dan silaturahmi antar penulis (kompasianer) terjalin erat dengan adanya ruang komentar dari setiap tulisan yang kita publikasikan. Ada keakraban, kehangatan, saling menyapa, saling berbagi, dan saling mengapresiasi.
Keempat, Edit Tulisan Setelah Tayang, Â Autosave, dan Preview Tulisan
Kesempatan bagi setiap penulis di Kompasiana untuk tetap bisa mengedit sendiri, walaupun tulisannya sudah tayang. Kecuali konten dalam kompetisi, pasti dikunci oleh tim redaksi demi sportivitas. Ini lumayan bermanfaat untuk penulis, termasuk autosave dan preview tulisan.
Kelima, Memberi Ruang Kebebasan dan Kenyamanan
Menulis di Kompasiana itu kayak menulis di blog sendiri. Kompasiana memberikan kebebasan berekspresi dan menuangkan gagasan kita. Ada kenyamanan di sini.
Keenam, Topik Pilihan, Pilihan Editor, dan Centang Biru Penulis
Semua ini adalah tantangan yang disediakan oleh tim redaksi Kompasiana bagi penulis (kompasianer) untuk mempublikasikan gagasannya dalam sebuah tulisan.