Mohon tunggu...
Muis Sunarya
Muis Sunarya Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rocky Gerung Sebut Prabowo Subianto "Sampah di Negeri Ini", Satire?

16 Oktober 2019   16:47 Diperbarui: 16 Oktober 2019   19:55 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini terjadi saat dia bertandang ke kantor redaksi media C&R, dan bertemu pemimpin redaksinya, Ilham Bintang. Saat itulah, dia melontarkan kata-kata sarkasme itu terhadap Prabowo. "Nggak perlu tokoh seperti dia, nyampah-nyampahin negeri saja" kata Rocky Gerung.

Persoalannya, apakah benar kata-kata "Prabowo adalah sampah di negeri ini" adalah satire, seperti yang Rocky bilang?

Agak susah jawabnya, karena Rocky itu selalu mendaku dirinya "maha benar dengan segala celotehannya".

Karena tadi itu, selain dirinya, semua orang yang berbeda dengan dia adalah dungu dan tidak ada benarnya.

Nggak jelas Rocky itu. Tuhan bukan, dia. Tapi berlaku bak Tuhan saja. Dan anehnya, orang-orang itu kok memberhalakan dia. Banyak sekali pengikutnya yang menyembah dia.

Satire, menurut KBBI Daring Kemdikbud, berarti gaya bahasa yang dipakai dalam kesusastraan untuk menyatakan sindiran terhadap suatu keadaan atau seseorang. Atau bisa juga berarti sindiran atau ejekan.

Benar kata-kata "sampah" yang disebut Rocky itu gaya bahasa satire. Tapi tetap saja itu sangat menyakitkan dan merendahkan. Karena jika merujuk pada pengertian satire sendiri adalah sindiran yang bersifat ejekan, sarkasme dan ujaran kebencian. Ada unsur merendahkan, merisak, mencemarkan nama baik dan menohok kehormatan seseorang.

Syukur saja kata-kata satire yang bernuansa sarkasme dan ejekan itu dilontarkan oleh Rocky bukan di masa-masa pilpres yang lalu. Kalau tidak, dia bisa dilaporkan ke yang berwajib oleh pendukung-pendukung fanatik Prabowo yang notabene saat itu sebagai calon Presiden. Tamatlah benar-benar Rocky. No Rocky after party benar-benar terjadi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun