Jakarta, 17 Februari 2024 -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau dengan penguatan 1,39% ke level 7.335,54 sepanjang perdagangan pekan ini, 12 hingga 16 Februari 2024. Kinerja positif ini diiringi dengan peningkatan kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi Rp11.603 triliun.
Analisis Dr. Muhammad Abdul Muis, Pengamat Pasar Modal Indonesia:
Faktor Pendorong Penguatan IHSG:
-
Sentimen positif dari rilis data ekonomi global:
- Inflasi produsen Amerika Serikat (AS) diperkirakan turun:
- Data inflasi produsen AS di bulan Januari 2024 diprediksi turun menjadi 0,7% year-on-year (YoY) dari 1% YoY di bulan Desember 2023.
- Penurunan ini menandakan bahwa tekanan inflasi di AS mulai mereda, yang dapat mendorong The Fed untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga acuannya.
- Data penjualan ritel China menunjukkan pertumbuhan:
- Penjualan ritel China di bulan Desember 2023 diprediksi tumbuh 2,6% YoY, meningkat dari 2,1% YoY di bulan November 2023.
- Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi di China terus berlanjut, yang dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi global.
- Inflasi produsen Amerika Serikat (AS) diperkirakan turun:
Optimisme investor terhadap momentum Pemilu 2024 dan tahun baru 2024:
- Diprediksi mendorong pertumbuhan konsumsi domestik:
- Opitimisme Hasil quick count Pemilu 2024 yang meningkatkan kepercayaan investor.
- Tahun baru 2024 diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekonomi dan konsumsi masyarakat.
- Meningkatkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia:
- Stabilitas politik dan ekonomi di Indonesia diharapkan dapat menarik lebih banyak investor asing ke pasar modal Indonesia.
- Diprediksi mendorong pertumbuhan konsumsi domestik:
Aliran dana asing yang kembali masuk ke pasar modal Indonesia:
- Investor asing mulai kembali melirik pasar modal Indonesia setelah sebelumnya sempat keluar di akhir tahun 2023.
- Hal ini didorong oleh optimisme terhadap prospek ekonomi Indonesia yang diprediksi akan terus tumbuh di tahun 2024.
Risiko yang Perlu Diwaspadai Investor:
Ketidakpastian ekonomi global:
- Perang di Ukraina dan ketegangan geopolitik di berbagai wilayah dunia masih dapat menimbulkan volatilitas di pasar keuangan global.
- Kenaikan suku bunga di negara-negara maju juga dapat menekan kinerja pasar modal emerging markets, termasuk Indonesia.
Volatilitas nilai tukar rupiah:
- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih dapat bergerak fluktuatif di tengah ketidakpastian ekonomi global.
- Hal ini dapat memengaruhi kinerja emiten-emiten yang memiliki eksposur terhadap mata uang asing.
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia:
- Bank Indonesia diprediksi akan kembali menaikkan suku bunga acuannya di tahun 2024 untuk mengendalikan inflasi.
- Hal ini dapat menekan kinerja emiten-emiten yang sensitif terhadap perubahan suku bunga.
- Target IHSG di Tahun 2024:
- Cukup positif.
- Memiliki peluang untuk mencapai level 8.000 dalam beberapa bulan ke depan.
Data Statistik Perdagangan IHSG di Pekan Ini:
- Terbuka:Â 7.335,54
- Tertinggi:Â 7.370,57
- Terendah:Â 7.314,88
- Tutup Sebelumnya:Â 7.303,28
- Tertinggi 52 Minggu:Â 7.403,58
- Terendah 52 Minggu:Â 6.542,79
- Rata-rata Volume Transaksi Harian:Â 17,72 miliar lembar
- Rata-rata Nilai Transaksi Harian:Â Rp13,82 triliun
- Rata-rata Frekuensi Transaksi Harian:Â 1.294.615 kali transaksi
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!