Mohon tunggu...
MAMS( MUHAMMAD ABDUL MUIS)
MAMS( MUHAMMAD ABDUL MUIS) Mohon Tunggu... Dosen - Wakil Direktur Akademik

I am a seasoned professional with a strong background in accounting and management, actively seeking opportunities to leverage my expertise in these areas. Over the course of my career, I have consistently pursued continuous self-improvement by obtaining various relevant certifications. My proficiency extends to developing training programs, crafting new lessons, and creating engaging activities aimed at enhancing learning experiences. In addition to my hands-on experience, I am actively involved in the field of research. I contribute to the development of learning modules and design financial applications that align with industry best practices. My commitment to staying abreast of the latest trends and advancements in accounting and management reflects my dedication to professional growth and ensuring that my skills remain at the forefront of the industry. I am enthusiastic about contributing my skills and knowledge to a dynamic work environment, where I can make a meaningful impact through my expertise in accounting, management, and innovative educational approaches.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mendukung Petani, Menjaga Ketahanan Pangan: Upaya Pemerintah dan Rekomendasi Kebijakan

8 Februari 2024   21:31 Diperbarui: 8 Februari 2024   21:36 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor vital bagi Indonesia, berperan dalam menjaga ketahanan pangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam triwulan ketiga tahun 2023, sektor ini mencatat pertumbuhan 1,46% (yoy) dan berkontribusi 13,57% terhadap PDB. Keberhasilan ini tak lepas dari peran penting para petani.

Pemerintah, dalam upaya meningkatkan produktivitas petani, telah meluncurkan berbagai program di awal tahun 2024. Salah satunya adalah kemudahan penebusan pupuk bersubsidi menggunakan KTP melalui aplikasi i-Pubers.

Fakta di Lapangan

  • Pada triwulan ketiga tahun 2023, sektor pertanian tumbuh 1,46% (yoy) dan memberikan kontribusi 13,57% terhadap PDB.
  • Pemerintah meluncurkan berbagai program untuk meningkatkan produktivitas petani di awal tahun 2024, termasuk kemudahan penebusan pupuk bersubsidi dengan KTP melalui aplikasi i-Pubers.
  • Pada musim tanam tahun 2024, 14,3 juta petani mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 5,2 juta ton.
  • Presiden Jokowi memberikan arahan untuk menambah anggaran pupuk bersubsidi sebanyak Rp14 triliun untuk mengatasi potensi kekurangan.

Rekomendasi Kebijakan

Berdasarkan fakta di lapangan, berikut beberapa rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan produktivitas petani:

  • Memperluas akses dan edukasi terkait aplikasi i-Pubers: Memastikan semua petani mengetahui dan dapat menggunakan aplikasi i-Pubers untuk kemudahan penebusan pupuk bersubsidi.
  • Mengembangkan program edukasi dan pelatihan: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengelola pertanian modern dan berkelanjutan.
  • Meningkatkan akses terhadap teknologi dan infrastruktur: Memberikan bantuan alat dan mesin pertanian modern, serta membangun infrastruktur irigasi yang memadai.
  • Memperkuat akses terhadap kredit dan modal: Mempermudah akses petani terhadap kredit dan modal usaha dengan bunga rendah.
  • Memperkuat riset dan pengembangan benih unggul: Mendukung penelitian dan pengembangan benih unggul yang tahan hama penyakit dan adaptif terhadap perubahan iklim.
  • Memperkuat sistem pemasaran hasil panen: Membangun sistem pemasaran yang efisien dan menguntungkan petani, seperti melalui e-commerce atau pasar lelang.

Kesimpulan

Upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas petani patut diapresiasi. Diperlukan sinergi antara pemerintah, petani, dan berbagai pihak terkait untuk mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun