Harga tiket pesawat dari Surabaya – Jakarta dengan durasi terbang 2 jam lebih saat mudik paling mahal mencapai 1 juta rupiah per penumpang. Untuk rute pesawat Manokwari-Jayapura dengan durasi sama bahkan kurang dengan situasi normal mencapai 1,3 juta rupiah.Anda boleh geleng geleng kepala tidak percaya namun....Ini fakta!!!!
Lebih mengerikan lagi....Harga tiket pesawat untuk jalur “perintis” dengan jarak tempuh 1 jam menggunakan pesawat Twinn Otter dan sejenisnya dari sejumlah kabupaten di tanah papua mencapai 2 juta rupiah!!! Mau bukti....anda coba kontak travel atau agen perjalanan untuk penerbangan dari KabupatenKaimana menuju Kabupaten Manokwari Ibu Kota Provinsi Papua Barat atau dari Kabupaten Bovendigul menuju Kabupaten Jayapura Ibukota Provinsi Papua.
Jika kita menyimak banyaknya korban akibat kecelakaan saat mudik beberapa waktu lalu, para wakil rakyat kita cepat cepat bahkan terkesan menyalahkan Menteri Perhubungan untuk dapat “mempertanggungjawabkan” kejadian tersebut dengan mereka dalam konteks Rapat Dengar Pendapat. Setiap tahun berganti....isu ini selalu saja bergulir jika usai mudik ataupun adanya kecelakaan kereta api. Tentu kita masih ingat bagaimana Hatta Rajasa yang waktu itu menjadi menteri perhubungan saat kereta api banyak yang anjlok dan memakan banyak korban jiwa. Namun isu terkait harga tiket di Indonesia Timur sedikit bahkan hampir tidak terdengar ada rencana dengar pendapat.
Kembali ke harga tiket di papua. Seorang teman dijejaring sosial Facebook sempat menulis status kekecewaan terkait tingginya harga tiket di papua.
“Jika transportasi massal di Indonesia Barat tersedia dan melimpah dengan harga murah....kami di Indonesia Timur dengan alat transportasi seadanya harus membayar mahal....padahal kami tidak kurang memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa Indonesia....”
Yang membuat saya tertarik untuk menulis ini karena salah satu temannya berkomentar...
“ Bro....anda masih beruntung karena yang jadi Menteri Perhubungan adalah Freddy Numberi putra papua......jika yang jadi Menteri Perhubungan putra daerah lain......anda akan jalan kaki......”