Diam terpana pada warnanya.
Memang indah tak terasa.
Cukuplah sudah ku rindukannya.
Gelapnya sore mulai menjemputnya.
Oh,,, malam tak terasa kau telah ambilnya.
Sungguh gelap malam buatku memikirkannya.
Detik demi detik kau jemputnya.
Hingga hilang kau pun penggantinya.
Memang gelapmu tak ada rasanya.
Namun kehadiranmu buatku lupakannya.
Ku pandang langit malam nan indah disana.
Di temani bintang yang setia padanya.
Beribu-ribu bintang hanya satu yang ku pandang.
Ku yakin dengan satu bintang.
Takkan ada lagi yang hilang.
Jika malam mampu menghilangkan waktu soremu.
Maka jadikanlah sepertiga malammu untuk menyebut namanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H