21 Mei 1998, Empat belas tahun yang lalu, Soeharto mengundurkan diri dari jabatanya sebagai Presiden Republik Indonesia, karena desakan demonstran yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat, pada saat itu juga digaungkan kata reformasi. Era Reformasi sebagai ganti dari Runtuhnya Orde Baru. kita kehilangan beberapa anak negeri sebagai korban demi tegaknya reformasi. demi terwujudnya Indonesia lebih baik. Reformasi ibarat gerbong yang membawa cita-cita dan harapan masyarakat Indonesia.
Empat belas tahun sudah kita menaiki gerbong reformasi, tentunya dengan adanya reformasi, masyarakat menginginkan perubahan-perubahan yang lebih baik dari masa Orde Baru. Ada harapan besar kepada pemegang kekuasaan di era reformasi ini untuk menjalankan demi kesejahteraan rakyat, Bebas korupsi, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.
Tapi dari tahun ke tahun kita merasakan Jalanya reformasi makin tidak tentu arah, keluar dari jalur reformasi yang kita tuju. Korupsi makin menjalar di jajaran pemegang kekuasaan dari yang paling atas sampai yang paling bawah, kesengsaraan rakyat, kemiskinan makin meningkat, biaya pendidikan yang masih mahal. Akankah sia-sia pengorbanan para demonstran yang sampai mengorbankan nyawa demi tegaknya reformasi. apakah kita telah gagal menjalankan reformasi?Bisakah kita menempatkan kembali gerbong reformasi kepada rel yang semestinya?yang sejalan dengan cita-cita para pejuang reformasi di tahun 1998?semoga ini tidak hanya menjadi sebuah harapan kosong belaka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI