Mohon tunggu...
M Yansi
M Yansi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

tinggal di makassar sekarang berusia 46

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Skenario yang tak terbantahkan (polemik BG jd wakapolri)

23 April 2015   05:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:46 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Suasana ruang rupatama mabes polri ramai namun hanya di ikuti oleh beberapa pati dan pamen polri, acaranya tunggal pelantikan wakapolri kontraversi, Budi Gunawan. Hal ini menjadi bahan berita tentang hal tersebut walaupun sejatinya bahwa skenario ini yang mesti di lakukan untuk bisa meredam amukan banteng terhadap Jokowi dan inilah kompromi yang bisa di terima oleh semua "kalangan" terhadap Budi Gunawan yang membuat bangsa ini hampr bertikai oleh karena masalah kapolri yang berlarut-larut, sampai-sampai menimbulkan banyak korban yang seharusnya tidak perlu terjadi jika Presiden bijak melihat persoalan lebih jernih. bahwa penolakan masyarakat sipil dan penggiat anti korupsi terhadap BG adalah sah.

Akibat yang sangat panjang bahwa BG adalah bagian penting dalam lingkaran kekuasaan PDIP sehingga BG adalah hal yang sangat penting, untuk itu disamping mendorong BG untuk menjadi kapolri sekalian juga upaya KPK untuk memanggil Megawati dalam kasus BLBI terlaksana, bagaikan menepuk sekali 2 nyamuk harus mati. KPK mentersangkakan BG sebagai calon kapolri, dengan argumentasi bahwa BG menerima gratifikasi sebagai kepala biro dimana jabatan tersebut menjadi basah karena menerima upeti dari sesama anggota polri yang ingin naik pangkat atau pindah jabatan, itu alasan KPK mentersangkakan BG, di lain pihak bahwa BG sebagai mantan ajudan Megawati pada tahun di mana Megawati jadi presiden adalah orang kepercayaan Megawati sehingga ketika KPK ingin memeriksa Megawati dalam kasus BLBI, maka haruslah ada penyeimbang untuk tidak memeriksa Megwati dalam kasus tersebut.

KPK punya target sebelum pimpinan KPK di ganti maka kasus BLBI sudah masuk persidangan dan ada tersangkanya. inilah ketakutan PDIP jika Megawati menjadi tersangka maka moral PDIP menjadi ambruk ke titik nadir. Pimpinan KPK masuk dalam jebakan batman, utamanya AS yang mungkin secara emosional punya ambisi untuk mendampingi Jokowi sebagai wakil presiden dengan harapan bahwa memberantas korupsi tidak bisa terlaksana dengan baik jika AS hanya sesorang pimpinan KPK, alasan itu manusiawi dan bisa, namun AS tidak sadar bahwa dengan bertemu orang-orang parpol yang ingin menemuinya untuk meminta kesedian AS menjadi pendamping Jokowi sangatlah sulit, atas petunjuk BW, AS bertemu Hasto dengan menggunakan masker agar tidak di ketahui oleh orang lain.

Untuk urusan pertemuan ini, melibatkan sahabat-sahabat AS dari makassar agar terlihat bahwa sahabat-sahabat AS adalah orang yang telah terpercaya sejak mereka bersama dahulu, AS tidak pernah berfikir bahwa sahabat itu menghancurkan dirinya sendiri dengan alasan uang dan popularitas. Saya juga mengetahui semua itu dari sahabat AS karena sahabat AS juga ada yang sahabat bersama saya. Saya pun sempat memberi nasehat pada yang bersangkutan, namun pikiran saya dan dirinya berbeda.

Awal petaka inilah yang menjadi jebakan dan lagi para pimpinan KPK tidak menyadari bahwa pemberantasan korupsi harus di dukung oleh pemerintah yang kuat, Pimpinan  KPK berpikir dengan mentersangkakan BG maka semua orang akan mendukung KPK, utamanya Presiden Jokowi, pimpina  KPk menganggap bahwa Jokowi sama kuatnya dengan SBY dahulu ketika cicak vs buaya ribut. Ternyata perkiraan mereka meleset, Jokowi bisa jadi ingin membantu KPK dengan dukungan kuat, namun apa daya Jokowi juga tidak kuat untuk membantu KPK sehingga KPK mesti berjuang sendiri untuk bisa bertahan, di tambah lagi ambisi BW dan AS mentersangkakan orang dekat  bos Jokowi, maka Jokowi tak dapat membantu KPK.

Kpk telah terlanjur di tersangkakan olek KPK, masyarkat sipil mendukung apa yang di lakukan KPkj sebagai bentuk komitmen pembrantasan korupsi, banteng nagmuk dan menanduk siapa saja yang berani melakukan hal tersebut akan mendapat akibatnya, segera di laksankan upaya-upaya politik dan hukum untuk menyelamatkan BG dari KPK, untuik itu maka Jokowi harus sowan ke Teuku Umar untuk meminta petunjuk akan kejadian ini, Hasto bergerak dengan menampilkan diri sebagai pahlawan PDIP dengan membuat komprensi pers tentang tulisan dikompasiana AS sebagai akibat AS tidak di pilih oleh PDIP menjadi wapres sehingga di anggap AS membalas dendam kepada BG. untuk itu harus ke 2 pimpinan KPK tersebut hengkang dari KPK, caranya, ganti kabareskrim polri Suhardi Alisius karena dekat dengan pimpinan KPK,  kalau tidak di ganti sulit mencari jalan untuk mentersangkakan BW dan AS karean ini cela UU KPk agar mereka keluar dari KPK, clear, Budi Wuseso menjadi kabareskrim, kasus lama BW dan AS di usut dan langsung di tangkap BW di rumahnya dengan alasan memberi petunjuk untuk kesaksian palsu di MK, langkah 1 beres, selanjutnya AS di tersangkakan di kampungnya dengan kasus yang tidak masuk akal dan bantuan testimoni sahabatnya mengunggah foto-foto AS bersama wanita lain, clear AS tersangka di polda kampungnya sendiri, Jokowi sebagai presiden harus ikut seknario itu dengan menerbitkan PLT KPK, walaupun perlawanan masyarakat sipil dan penggiat anti korupsi tidak mendapat tempat sehingga skenario berhasil; menyingkirkan BW dan AS dari KPK.

Ruki, Indrianto seno aji dan johan masuk sebagai PLT KPK, tugasnya membuat KPK harus kembali lagi mejadi kantor memberantas korupsi, Sk di teken Jokowi dan Plt bertugas, skenario ke 2 beres, nah untuk supaya BG bisa keluar dari jeratan hukum KPK, maka praperadilan adalah jalan terbaik, hakim bekerja mencari orang yang tepat dan juga kontraversi, di temukanlah hakim Sarpin sebagai hakim tunggal untuk persidangan ini, clear, BG menang di praperadilan, untuk bisa mengeluarkan BG dari satus tersangka, semua aturan hukum di pelintir oleh aparat penegak hukum, dengan kata pelimpahan karena KPK tidak punya skenario SP 3, para penegak hukum bersemangat sama untuk melimpahkam kasus BG ke Kejaksaan karean kejakasaan juga di pimpin oleh kelompok KIH dari nasdem, clear, skenario ke 3 beres, setelah itu Kejhaksaan melimpahkan lagi ke Polisi, celar, BG akan di SP 3 kan.

Semua ini adalah susunan skenario yang telah di atur sedemikian rupa agar supaya BG tetap bisa menjadi Kapolri dengan menjadikannya menjadi wakpolri dengan alasan bahwa BG sudah tidak tersangka lagi dan orang-orang KPK telah hengkang dari KPK dan menjadi tersangka juga. 15 bulan kedepan BG akan di lantik oleh Jokowi menjadi Kapolri berikutnya menggantikan BH dan Komjend Safruddin yang kemarin di lantik menjadi kalemdikpol menggantikan BG akan menjadi wakapolri selanjutnay karena Safruddin adalah mantan ajudan Jusuf kalla........ceritanya akan bersambung lagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun