Konflik Golkar memasuki babak baru, hal ini terlihat dari RDP antar Komisi III DPR dengan penanggung jawab konflik Golkar, yaitu Menkumham yang dalam RDP tersebut tetap bersikukuh bahwa Golkar kubu Ancol yang sah karena Prof. Muladi sebagai ketua mahkamah partai telah menyampaikan kepada Menkumham secara lisan, dan amar putusan yang disampaikan memenangkan kubu Agung sebagai kubu Golkar yang sah, padahal terungkap dalam RDP bahwa Menkumham hanya melihat dan membaca secara tidak lengkap putusan mahkamah partai Golkar dan surat Prof Muladi dengan mengatakan bahwa tidak ada putusan yang dihasilkan dalam sidang mahkamah partai, hanya rekomendasi-rekomendasi kepada 2 kubu untuk dibawa ke pengadilan yang berwenang.
Kemudian putusan sela PTUN yang memerintahkan Menkumham untuk tidak mengeluarkan putusan terkait sengketa kepengurusan Golkar sampai ada keputusan yang mengikat dan inkrach, maka kemudian pengurus kubu Ancol tidak boleh melakukan tindakan apa pun terkait kisruh tersebut, termasuk mengeluarkan putusan tentang kepengurusan Agung dari kubu Ancol untuk tidak mendapatkan pengesahan lagi dari Menkumham.
Konflik tersebut mengarah ke tindakan yang sedikit anarkis dengan perebutan secara paksa kantor Golkar di Slipi oleh kubu Agung yang diwakili oleh Yorris dan perebutan paksa ruang fraksi Golkart di DPR yang menimbulkan kecaman di mana-mana, dengan tindakan yang secara sepihak dapat dikategorikan tindakan premanisme atas dasar putusan yang dipaksakan oleh Pemerintah yang didesain sedemikian rupa oleh kelompok kepentingan yang ingin kepentingannya saja yang benar, tanpa melihat bahwa jika ada partai berkonflik, maka stabilitas politik juga bisa tidak stabil dan ekonomi juga secara tidak langsung akan kena imbasnya.
Mengapa Golkar berkonflik oleh karena mereka yang sekarang pengurus Golkar adalah orang yang telah melewati masa sulit membangun Golkar di masa awal pembentukannya, sehingga ikatan sejarah Golkar dalam dirinya sudah lenyap, yang ada hanya kepentingan individual, kelompok dan bisnis yang serta kekuasaan yang melekat di dalamnya. Para sesepuh Golkar telah mengingatkan mereka bahwa Golkar didirikan bukan saja semata-mata sebagai sebuah Golongan, namun lebih dari itu, bahwa Golkar telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan bangsa ini menjadi lebih baik, terlepas dari apa ynag telah terjadi dalam konflik tersebut, hanyalah segelintir kepentingan yang tidak penting.
Golkar dibangun oleh Mantan Presiden Soeharto agar terjadi seakan-akan ada demokrasi dengan pelibatan partai politik dan 1 golongan karya, sejarah panjang partai Golkar tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang Soeharto. Mantan Presiden Soeharto yang berkuasa selama 32 tahun, betul menampakkan diri sebagai orang yang sangat kuat dan berpangaruh sehingga apa pun yang terjadi selalu harus berhadapan dengan Soeharto. Begitu pun Golkar sebagai penyokong pemerintah harus selalu menampilkan wajah yang bisa menjadi perekat dari semua elemen kepartaian yang ada oleh karena sejarah panjangnya.
Mengapa kubu Agung nekad melakukan upaya-upaya yang tidak masuk akal seakan-akan Golkar ini miliknya, terlepas dari segala kekurangan di kubu Ical atau munas di Bali, tapi dilakukan secara demokratis dan melibatkan semua elemen Golkar yang ada dan sah secara hukum.
Konflik Golkar pada akhirnya mulai melibatkan anak-anak Soeharto sebagai pendiri Golkar, mengapa Golkar dibuat hancur hanya karena kepentingan kekuasaan yang secara tidak langsung hanya oleh segelintir oknum di Golkar yang ingin berkuasa namun tidak bisa dengan jalan baik sehingga melakukan dengan cara yang tidak lazim.
2 putra mantan Presdien Soeharto dengan melihat konflik Golkar mulai gerah, mereka menganggap kubu Agung membuat Golkar rusak, kata-kata Tommy Soeharti terhadap Yorris yang membuat yorris juga ciut nyalinya terkesan bahwa Tommy dan Bambang marah besar akibat ulah Agung dan kelompoknya yang merusak Golkar. Kubu agung malah di anggap tidak tahu malu dan sama sekali tidak punya etika dalam berpolitik dan dia nggap sebagai pengemis yang mendatangi partai-partai pengusung atau KIH untuk menfdapatkan dukungan agar bisa di sahkan menjadi pengurus yang sah. " Agung laksono CS di mata saya tidak lebih hanya sekumpulan peminta-minta dengan jaminan partai, tidak lebih dari itu saja kemampuan mereka, kata Bambang Tri dalam ciutannya di twitter." tommy malah dalam ciutanya di twitter menantang Yorris " Kamu arogan, kami makan, begitu kerasnya peringatan 2 putra pendiri Golkar yang sampai saat ini belum di ladeni oleh kubu Agung.
kata Bambang lagi, perhatikan perangai-perangai yang sulit tersenyum itu, seyum saja sulit karena bayaran mengobrak-abrik partai sendiri yang belum sukses, saya tahu persis siapa saja yang numpang carui sukses di keluarga kami, sebaiknya mereka menyadari itu dan ada rasa malu. "
Golkar di didirika oleh Soeharto untuk menjadi sarana pembelajaran politik bukan karena pertikaian kepentingan, sadari itu sebelum terlambat, jika pemerintah mendukung kedamaian saya yakin Menkumhgam tidak akan membuat keputusan seenaknya, siap anda jangan main dengan kami inilah lkemarahan yang di ungkapkan secara terbuka kelompok Cendana yang marah kepada Agung dan kelompoknya.
Kemarahan orang-orang Cendana terhadap konlfik golkar p[asti punya alasan, oleh karena mereka menganggap bahwa ayah mereka mendirikan Golkar untuk di jadikan saran perjuangan untuk kemaslahatan bangsa, bukan menjadi jalan untuk berkuasa dan melakukan cara yang tidak tepat untuk kepentingan diri dan kelompoknya.