PENDAHULUAN
Artificial Intelligence atau AI merupakan sistem teknologi yang memiliki kecerdasan buatan di dalamnya. Berdasarkan laman Britannica, Artificial Intelligence adalah mesin yang memiliki kemampuan melakukan tugas yang dianggap seperti kecerdasan manusia. AI berfokus pada pengembangan algoritma dan sistem komputer yang mampu belajar dan mengambil keputusan secara otomatis berdasarkan data yang diberikan. Di zaman sekarang ini, AI telah berkembang dengan pesat dan menjadi sangat populer di kalangan masyarakat. Bagaimana tidak, teknologi ini memiliki kecerdasan buatan yang memberikan  banyak kemudahan sehingga bisa digunakan di berbagai bidang kehidupan masyarakat. Kemampuannya yang cepat dan praktis dalam menyelesaikan berbagai tugas membuat AI semakin mendominasi terutama dalam bidang pekerjaan. Bahkan, kemampuan AI dinilai lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan kemampuan manusia dalam menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu.
Dalam bidang ekonomi misalnya, AI dapat menganalisis suatu data perekonomian dengan cepat dan tepat, Â membuat kegiatan bisnis lebih efisien karena dapat mengelola tugas-tugas secara rutin, dapat mempersonalisasi pengalaman konsumen sehingga mampu meningkatkan layanan konsumen. Selain itu, AI dapat membantu perusahaan membuat keputusan dan kebijakan secara efektif dengan memprediksi kebutuhan pasar.
AI juga telah membawa banyak perubahan positif dalam bidang kesehatan. Dengan kemampuannya untuk menganalisis data besar dengan cepat dan mengambil keputusan berdasarkan pola dan tren yang teridentifikasi, AI telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam diagnosis, perawatan, pengelolaan data medis, dan penelitian.
Namun, yang menjadi topik pembahasan kali ini bukanlah tentang ekonomi maupun kesehatan, melainkan pendidikan. Dampak AI sangat bisa kita rasakan pada bidang ini, terutama bagi para generasi muda sebagai kaum pelajar. Di era digital ini, banyak sekali jenis AI yang mulai bertebaran di internet. Sehingga para pelajar bisa dengan mudah mengakses dan menggunakannya untuk mencari materi dan referensi secara instan, membuat presentasi otomatis, membantu membuat model digital sebuah karya, dan masih banyak lagi. Hal itu tentu membuat pelajar bisa dengan mudah dan cepat dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaannya. Lalu, apakah AI memang bermanfaat atau justru berdampak buruk bagi motivasi para pelajar? Ada pro dan kontra tentang hal ini.
PEMBAHASAN
Pro: AI Menyebabkan Kemalasan dan Motivasi Belajar Menurun
Dilihat secara sekilas, AI memang sangat bermanfaat bagi para pelajar. Tetapi bagi sebagian orang, keberadaan AI menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Jika di telisik lebih lanjut, kelebihan-kelebihan tersebut malah menyebabkan para pelajar menjadi terlalu mengandalkan AI, bukan pada kemampuan mereka sendiri. Jika hal itu berlebihan, para pelajar akan terlalu bergantung pada AI dalam menyelesaikan tugasnya. Sehingga kemampuan dan motivasi belajar mereka bisa menurun dan timbul rasa kemalasan di antara para pelajar. Nikita Duggal, 2023, dalam pembahasannya 'Advantages and Disadvantages of Artificial Intelligence', menyebutkan salah satu kerugian AI adalah membuat orang menjadi malas. Menurutnya, kehadiran AI yang mampu mengambil alih tugas-tugas rutin dan membosankan, membuat orang menjadi malas berpikir.
AI menyediakan akses mudah ke informasi dan sumber daya pendidikan melalui platform daring. Dalam beberapa kasus, ini dapat membuat para pelajar mengandalkan AI sebagai sumber utama informasi tanpa melakukan usaha tambahan. Hal ini dapat mengurangi motivasi pelajar untuk mencari informasi secara mandiri. AI juga dapat mengotomatisasi beberapa tugas dan pekerjaan, seperti penilaian jawaban, pemeriksaan plagiarisme, dan penyuntingan teks. Ini dapat membuat pelajar merasa bahwa mereka tidak perlu meluangkan waktu dan usaha ekstra untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka, karena semuanya dapat ditangani oleh AI. Sehingga, teknologi ini dianggap dapat mengurangi motivasi untuk belajar dengan lebih giat.
Selain itu, Penggunaan AI dalam pendidikan dapat membuat pelajar menjadi terlalu bergantung pada teknologi. Jika pelajar tidak memiliki akses ke teknologi atau terjadi gangguan sistem, mereka mungkin merasa putus asa dan kehilangan motivasi untuk belajar. Selain itu, ketergantungan yang berlebihan pada AI juga dapat mengurangi keterampilan kritis dan kreativitas pelajar. AI cenderung beroperasi berdasarkan pada pola dan data yang ada. Meskipun dapat membantu dalam menghadirkan informasi dan fakta, AI masih menghadapi kesulitan dalam menghasilkan solusi kreatif dan beradaptasi dengan konteks unik pembelajaran. Beberapa aspek pembelajaran, seperti pemecahan masalah kompleks, pemikiran kritis, dan keterampilan kreatif, masih lebih baik diajarkan dan dipelajari melalui interaksi manusia.