Pontianak, Ahad 8 Desember 2024. Tahun 2016 menjadi awal perjalanan saya membangun sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya: sebuah komunitas yang saya beri nama Komunitas Sayang Jiwa, dan Otak (KSJO). Mungkin terdengar sederhana, tapi apa yang kami lakukan berangkat dari keresahan yang sangat mendalam terhadap apa yang saya sebut sebagai "Zulaikha digital" pornografi yang kini menjangkau semua kalangan tanpa batas.
Bermula dari diskusi kecil dengan Ibunda, dan  sahabat-sahabat yang sevisi, kami memutuskan untuk bergerak. Fokus kami adalah edukasi, khususnya kepada kalangan muda, tentang bagaimana bahaya pornografi dapat merusak kesehatan mental, mengganggu fungsi ideal otak, dan dampak buruknya yang dapat merusak masa depan. Aktivitas ini tidak mudah; kami mengetuk pintu-pintu sekolah, kampus, bahkan komunitas kecil di lingkungan masyarakat, membawa misi menyelamatkan generasi dari bahaya yang kerap dianggap remeh.
Dalam setiap sesi, saya sering mengangkat kisah Nabi Yusuf Alaihi Salam. Mengapa ? Karena kisah beliau bukan hanya sekadar cerita dalam Al-Qur'an, tetapi juga panduan konkret bagaimana seseorang bisa menghadapi godaan besar. Yusuf tidak hanya bertahan dari godaan fisik Zulaikha, tetapi juga menjaga integritasnya di tengah situasi sulit. Kisah ini memiliki pesan yang sangat relevan dengan apa yang kita hadapi hari ini.
Fenomena Zulaikha Era Digital
Di era digital ini, godaan tidak lagi datang dalam bentuk fisik seperti yang dialami Nabi Yusuf. Kini, godaan hadir melalui layar ponsel, laptop, dan media sosial. Dengan sekali klik, akses ke konten negatif terbuka lebar, menghancurkan moral, dan merusak kesehatan mental generasi muda.
Data menunjukkan situasi yang sangat memprihatinkan:
- Akses Awal ke Pornografi: Sebuah studi dari KPAI (2023) mengungkapkan bahwa 60% remaja Indonesia telah terpapar pornografi sebelum usia 18 tahun, dengan usia rata-rata pertama kali mengakses pada 11 tahun.
- Dampak pada Otak: Penelitian Universitas Michigan (2022) menyatakan bahwa konsumsi pornografi secara berlebihan dapat melemahkan prefrontal cortex, bagian otak yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan dan pengendalian diri.
- Efek Sosial: Remaja yang kecanduan pornografi cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi, kecemasan, dan kesulitan membangun hubungan yang sehat.
Jika pada zaman Nabi Yusuf, Zulaikha datang dalam bentuk fisik, maka di era ini, "Zulaikha" hadir melalui perangkat teknologi yang kita gunakan setiap hari. Tantangan ini lebih kompleks karena ia masuk tanpa permisi, menyasar anak-anak muda yang belum siap menghadapi godaan sebesar itu.
Pelajaran dari Kisah Nabi Yusuf
Kisah Nabi Yusuf dalam Al-Qur'an bukan sekadar cerita sejarah, tetapi panduan moral yang relevan sepanjang zaman. Ketika dihadapkan dengan godaan Zulaikha, Yusuf mengajarkan kepada kita tiga langkah penting dalam manajemen nafsu: